Berita

Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez Parrilla/Net

Dunia

Kuba: Guantanamo Menyimpan Sejarah Aib Amerika selama 20 Tahun

KAMIS, 13 JANUARI 2022 | 11:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kehadiran militer AS di pantai Guantanamo kembali menjadi sasaran kecaman para pejabat Kuba pada peringatan 20 tahun pembukaan fasilitas penahanan kontroversial buatan Amerika itu.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Senin (10/1) sekelompok ahli yang ditunjuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB dengan suara bulat mengecam dan menginginkan agar fasilitas itu segera ditutup.

"Meskipun kecaman keras, berulang-ulang dan tegas atas operasi kompleks penahanan dan penjara yang mengerikan ini dengan proses persidangan terkait, Amerika Serikat terus menahan orang-orang yang banyak di antaranya tidak pernah didakwa dengan kejahatan apa pun," kata para ahli dalam laporannya, seperti dikutip dari AFP.

Laporan itu dibagikan di Twitter pada hari Selasa oleh Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel di akun Twitternya.

"Sudah ada 20 tahun pelanggaran skandal di wilayah Kuba yang diduduki secara ilegal di teluk Guantanamo oleh pelanggar terbesar (hak asasi manusia) di dunia," cuitnya tanpa menyebut Amerika.

Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez Parrilla juga memberikan kritik yang disertai dengan gambar dari pembukaan situs pada tanggal 11 Januari 2002. Nampak para tahanan dengan jumpsuits oranye berlutut di antara pagar kawat berduri saat personel AS berpatroli di antara mereka.

"Pangkalan Angkatan Laut AS di Guantánamo menyimpan sejarah aib selama 20 tahun," tulis Rodríguez.

"780 orang ditahan secara sewenang-wenang di sana, tanpa pengadilan atau proses hukum, termasuk anak di bawah umur. Tidak sedikit dari mereka menjadi korban penyiksaan dan perlakuan merendahkan yang melanggar hak asasi manusia," lanjutnya.

 "Akhiri penjara keji itu," tambah Rodriguez.

Teluk Guantanamo, yang terletak di dalam pangkalan angkatan laut AS, dibuka pada 11 Januari 2002, selama pemerintahan pertama George W. Bush, sebagai bagian dari "perang melawan teror" setelah serangan 9/11.

Dalam dua dekade sejak itu, sekitar 780 narapidana telah ditahan di fasilitas itu, termasuk puncaknya 684 tahanan pada Juni 2003.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya