Berita

Penjara Guantanamo/Net

Dunia

China Tampar Amerika Soal Pelanggaran HAM dalam Peringatan 20 Tahun Penjara Guantanamo

KAMIS, 13 JANUARI 2022 | 11:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kerap diserang isu pelanggaran hak asasi manusia oleh AS, China pada peringatan 20 tahun pembukaan Teluk Guantanamo menampar balik Amerika dengan sejumlah pemaparan tentang penjara militer lepas pantai yang terkenal kejam itu.

Dalam pemaparannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Rabu (12/1) bahkan menyebut penjara itu sebagai "bab gelap" dalam catatan hak asasi manusia dunia.

"Jika pernah ada 'kamp penahanan' yang menampung Muslim, itu adalah Teluk Guantanamo," katanya, mengacu pada tuduhan bahwa pemerintah China telah menahan lebih dari satu juta Muslim Uighur di pusat-pusat penahanan massal di Xinjiang, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (13/1).


"Amerika Serikat telah berjanji, lebih dari sekali, bahwa mereka akan menutup penjara itu," kata Wang.

"Namun, 20 tahun kemudian, 39 orang masih ditahan di sana, sementara beberapa dari mereka telah didakwa atau dihukum karena kejahatan," lanjutnya, merujuk pada masih adanya sekitar 39 tahanan—banyak tanpa dakwaan—tetap berada di fasilitas di Kuba selatan itu.

Wang juga menuduh AS mengoperasikan "situs hitam" seperti Teluk Guantanamo di seluruh dunia. Penjara itu, kata Wang, "hanya puncak gunung es."

"AS harus dengan tulus merenungkan dirinya sendiri, segera menutup Teluk Guantanamo dan semua penjara rahasia lainnya di seluruh dunia," katanya.

"Ini harus menghentikan kekejaman termasuk penahanan sewenang-wenang dan penyiksaan terhadap tahanan, menyampaikan permintaan maaf dan kompensasi kepada para korban dan membawa ke pengadilan mereka yang memberi wewenang dan melakukan penyiksaan."

Teluk Guantanamo, yang terletak di dalam pangkalan angkatan laut AS, dibuka pada 11 Januari 2002, selama pemerintahan pertama George W. Bush, sebagai bagian dari "perang melawan teror" setelah serangan 9/11.

Dalam dua dekade sejak itu, sekitar 780 narapidana telah ditahan di fasilitas itu, termasuk puncaknya 684 tahanan pada Juni 2003.

Mantan Presiden Barack Obama berjanji untuk menutup penjara militer di tahun pertamanya, tetapi oposisi dari Kongres dan tantangan terkait dengan pemindahan narapidana yang aman membuat keputusan bersejarah itu harus ditunda tanpa batas waktu sampai dibatalkan oleh penggantinya, Donald Trump.

Presiden Joe Biden telah berkomitmen untuk menutup Guantanamo pada saat dia meninggalkan kantor.

Pada Senin, sebuah laporan yang ditugaskan oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB, di mana AS adalah anggotanya, menemukan bahwa hanya sembilan dari 39 tahanan penjara yang telah didakwa atau dihukum karena kejahatan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya