Rusia Menuntut NATO Menjamin Keamanan di Eropa

Rusia menyampaikan tuntutannya untuk jaminan keamanan di Eropa kepada 30 sekutu NATO pada Rabu (12/1) tetapi bersikeras bahwa itu bukan ultimatum dan masih terbuka untuk negosiasi selanjutnya.

Tuntutan itu keluar setelah pembicaraan intens dengan Amerika Serikat di Jenewa, yang gagal memecahkan kebuntuan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menerima Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko di markas Sekutu untuk mencoba meredakan ketegangan Timur-Barat terburuk sejak Perang Dingin atas Rusia yang mengumpulkan pasukan di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Moskow telah menolak kekhawatiran yang diungkapkan oleh Amerika Serikat bahwa mereka mungkin berencana untuk menyerang tetangganya. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan latihan menembak nyata di perbatasan Ukraina pada Selasa tidak terkait dengan pembicaraan NATO.

Jurang pemisah antara posisi Rusia dan Amerika Serikat dan sekutunya tampak semakin melebar, setelah empat jam pembicaraan di Brussel. Ini adalah upaya kedua minggu ini untuk meredakan krisis yang dipicu oleh massa pasukan Rusia di dekat Ukraina.

Grushko mengatakan Rusia tidak dapat menganggap serius klaim NATO sebagai aliansi pertahanan yang tidak menimbulkan ancaman baginya, dan mengatakan akan menanggapi secara simetris setiap upaya untuk menahan atau mengintimidasinya.

Kantor berita Interfax mengutip Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin yang mengatakan "pengabaian" NATO terhadap proposal keamanan Rusia menciptakan risiko "insiden dan konflik".