Berita

Ilustrasi

Politik

Mantan Kabais Ingatkan Bahaya Laten Tenaga Kerja China Modus Kuasai Negara Target

SELASA, 11 JANUARI 2022 | 22:26 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tenaga kerja China yang dikirim ke negara lain merupakan tentara terlatih dari Bangsa Han. Keberadaan mereka tidak kembali ke China tetapi menguasai negara yang ada tenaga kerja asal negara Tirai Bambu.

Begitu dikatakan mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) Letjen (Purn) Yayat Sudrajat yang pernah menjadi atase pertahanan Indonesia di China pada periode 2006-2009.

“Saya sangat tahu bagaimana cara dan ambisi China dalam menguasai sebuah negara seperti Xinjiang, Mongolia, dan Tibet," kata Yayat Sudrajat dalam keterangannya, Selasa (11/1).

Modus yang dipakai China, kata Yayat, adalah memberikan bantuan pembangunan infratruktur yang menjadi satu paket dengan pengiriman tenaga kerja.

"Awalnya seolah beri bantuan, bangun infrastruktur dengan skema turn-key project. Ternyata yang dikirim tenaga kerjanya adalah tentara terlatih dari bangsa Han yang mayoritas dan tidak balik kembali," terangnya.

"Lalu setelah cukup waktu dan kuat, baru negara tersebut direbut dan dikuasai,” sambungnya.

Saat ini, lanjutnya, cara China sedang terjadi di Indonesia. Di mana, pembangunan infrastruktur banyak bekerjasama dengan China sekaligus memakai tenaga kerja negara tersebut.

“Cara tersebut sangat mirip dengan apa yang terjadi di Indonesia saat ini,” katanya.

Mirisnya lagi, kata Yayat, ketika ada pihak yang mengingatkan tentang bahaya laten tenaga kerja China seperti yang dikatakan aktivis Anton Permana, justru membuat dia harus dibui.

“Makanya saya heran, kok saat ini tak ada lagi kewaspadaan nasional bangsa kita. Ketika ada yang peduli dan sampaikan, ehh malah ditangkap dan dipenjarakan,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya