Berita

Presiden Joko Widodo ketika membacakan sumpah sebagai Presiden RI./Ist

Publika

Menolak Masa Jabatan Presiden Jokowi Diperpanjang

SELASA, 11 JANUARI 2022 | 17:52 WIB | OLEH: JOHAN O. SILALAHI

SEKARANG ini sudah santer dan terbuka gerakan untuk mendukung Presiden Jokowi diperpanjang menjadi 3 periode atau oleh Menteri Investasi Bahlil diperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi selama 3 tahun dari 2024 hingga 2027.

Secara pribadi sebagai sahabat lama dan pendukung Presiden Jokowi, saya menolak dengan tegas kedua ide dan rencana tersebut.

Saya menentang sangat keras rencana 3 periode atau perpanjangan 3 tahun masa jabatan Presiden Jokowi, mau sehebat dan sebagus apapun Presiden RI yang memimpin.

Sejarah dunia sudah membuktikan, apalagi sejarah bangsa dan negara Kita Indonesia. Filosofi yg disampaikan oleh Lord Acton, "Power tend to corrupt, Absolute power corrupt absolutely".

Saya punya kesepakatan 4 mata dahulu dengan Mas Joko Widodo (Jokowi) selesai kami sholat Dzuhur berdua di Mesjid Kodja, Tanjung Priok, saat masa kampanye Pilgub DKI Jakarta. Pertemuan kami berdua itu, karena permintaan pribadi Mas Joko Widodo dengan menghubungi langsung ke HP Saya.

Ada 3 kesepakatan pribadi kami tentang bangsa dan negara kita (karena memang saya pribadi siap dan ikhlas membantu Mas Joko Widodo jadi Gubernur DKI saat itu dengan niat bulat untuk mendukungnya juga jadi Presiden RI berikutnya).

Yang pasti kesepakatan tidak tertulis Kami saat itu sangat sakral dan menjadi catatan dunia dan akhirat, karena kami bersepakat 4 mata hanya berdua di dalam Mesjid Kodja selesai sholat Dzuhur di depan mimbar mesjid.

Sekarang semoga Presiden Jokowi diingatkan dan dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa, jangan sampai tergelincir menjadi tidak istiqomah dan tidak amanah terhadap kekuasaan yang sedang dititipkan kepadanya.

Sebagai kawan lama yang sudah ikut membantu dan mengantarkannya menjadi Gubernur DKI kemudian menjadi Presiden RI, Insya Allah Saya akan membantu dengan mengingatkannya.

Kiranya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, selalu melindungi dan menyelamatkan masa depan bangsa dan negara kita.

Penulis adalah pendiri Kelompok Negarawan Indonesia

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya