Berita

Pengamat ekonomi Universitas Syiah Kuala, Amri/RMOLAceh

Nusantara

Harga Kebutuhan Dibiarkan Meroket, Pemerintah Aceh Abaikan Kebutuhan Dasar Masyarakat

SELASA, 11 JANUARI 2022 | 10:04 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah Aceh dianggap gagal mengendalikan harga kebutuhan hingga meroket drastis. Padahal, dalam kondisi seperti saat ini, pemerintah harus hadir untuk menjamin kebutuhan masyarakat.

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Syiah Kuala, Amri, harga kebutuhan pokok masih terus naik. Belum ada tanda-tanda penurunan harga di pasar. Salah satunya adalah kenaikan harga telur ayam dari Rp 38 ribu menjadi Rp 55 ribu per papan.

"Harga minyak goreng juga naik. Ini perlu dikontrol. Kalau tidak, rakyat makan apa?” kata Amri kepada Kantor Berita RMOLAceh, Senin (10/1).


Bagi masyarakat yang memiliki penghasilan tetap sekalipun, kondisi yang dialami saat ini cukup menyulitkan mereka. Karena uang yang dikeluarkan untuk membeli kebutuhan semakin besar, namun pendapatan mereka tak naik.

Apalagi bagi masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap. Kondisi sebelum kenaikan harga kebutuhan pokok saja sudah sangat merepotkan mereka. Jika pemerintah tak bisa mengendalikan kondisi ini, perekonomian Aceh akan semakin terpuruk.

Amri mengatakan, seharusnya sejak perdamaian, Pemerintah Aceh membangun kemandirian ekonomi di Aceh. Tidak seperti saat ini, seluruh pasokan kebutuhan pokok dikendalikan di Medan, Sumatera Utara.

Amri mencontohkan kenaikan harga minyak goreng di Aceh. Hal ini tidak sepatutnya terjadi karena Aceh juga memiliki kebun sawit.

"Telur juga begitu. Padahal dua komoditas itu merupakan kebutuhan pokok,” terangnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, lanjut Amri, seharusnya mengawasi secara ketat distribusi barang kebutuhan pokok yang menjadi hajat orang banyak. Dinas terkait perlu mengintervensi harga agar masyarakat kecil, yang menjadi penduduk mayoritas di Aceh, tidak semakin kesulitan.

“Kalau pemerintah tidak mengintervensi, mati masyarakat. Sudah uang sedikit, kegiatan ekonomi dan bisnis terhambat. Apa yang bisa mereka andalkan?" tandas Amri.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya