Berita

Duta Besar Rusia untuk Washington, Anatoly Antonov/Net

Dunia

Rusia: Ada Koneksi antara Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan dan Kerusuhan di Kazakhstan

SELASA, 11 JANUARI 2022 | 08:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bagi Rusia, kerusuhan besar yang baru-baru ini tak lepas dari keputusan AS untuk menarik diri dari Rusia, yang memungkinkan para jihadis mencoba merusak tatanan konstitusional di negara Asia Tengah itu.

Teori tersebut disampaikan Duta Besar Rusia untuk Washington, Anatoly Antonov. Menurutnya, negara itu telah dikuasai oleh “para radikal yang memanifestasikan ideologi yang tidak manusiawi.”

“Ribuan jihadis dan perampok mencoba 'merusak' tatanan konstitusional. Mereka menggunakan senjata untuk melawan warga sipil,” katanya, Senin, seperti dikutip dari RT, Selasa (11/1).


“Mereka terus menimbulkan kerusakan pada properti publik dan pribadi. Saya ingin mencatat bahwa semua ini terjadi setelah pelarian Amerika dari Afghanistan dan perkembangan pesat ide-ide ekstremis di kawasan itu," ujarnya.

Antonov juga menjuluki protes yang berujung pada kerusuhan massal di Kazakhstan sebagai "revolusi warna" yang dibantu oleh teroris, preman dan perampok.

“Praktek penjinakan bandit yang menyerang aparat penegak hukum, petugas medis, dan petugas pemadam kebakaran tidak dapat diterima," katanya.

"Bagaimana Anda bisa bernegosiasi dengan orang yang memenggal polisi?! Setiap pembicaraan dengan teroris hanya mendorong mereka untuk melakukan lebih banyak kejahatan,” lanjutnya.

Pernyataan Antonov merujuk pada klaim pejabat Kazakh yang telah menuduh beberapa personel penegak hukum dipenggal, tetapi tidak ada bukti yang muncul untuk mendukung pernyataan tersebut.

Militer Amerika mundur dari Afghanistan tahun lalu setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa pasukannya akan ditarik dari negara itu dengan kekuatan penuh pada peringatan 20 tahun serangan 9/11.  

Setelah penarikan AS, sekutu NATO negara juga mulai meninggalkan negara itu.

Hal ini menyebabkan Taliban, sebuah kelompok teroris yang dilarang di Rusia, menduduki istana kepresidenan dan menyatakan bahwa mereka telah merebut kekuasaan.  

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri ke luar negeri sejak itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya