Berita

Sawah di Bengkulu Selatan yang seharusnya ditumbuhi padi kini terlihat seperti Padang Savana/Ist

Nusantara

Perbaikan Bendungan Tak Kunjung Usai, Ratusan Hektar Sawah Berubah Jadi Savana

RABU, 05 JANUARI 2022 | 17:14 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ambruknya bendungan Air Nelengau yang menjadi sumber pengairan sawah di Desa Ganjuh, Kecamatan Pino, Bengkulu Selatan (BS) berdampak buruk. Ratusan hektar sawah di wilayah tersebut menjadi kering bak padang savana.

Selama setahun ini masyarakat sudah berupaya keras untuk mendapatkan pasokan air, namun hasilnya tidak maksimal. Sebab upaya mendapatkan air ini dilakukan dengan manual.

"Sawah di daerah itu lebih kurang 600 hektare, namun saat ini banyak sawah yang tidak bisa digarap karena bendungan sumber air rusak sejak setahun terakhir," terang Camat Pino, Surahman, kepada Kantor Berita RMOLBengkulu, Rabu (5/1).


Dirinya menambahkan, masyarakat di daerah itu enggan mengalihkan sawah mereka untuk menanam palawija, seperti jagung dan sebagainya. Sebab, masyarakat lebih cocok dengan menanam padi. Apalagi sawah di daerah itu merupakan penghasil padi terbesar di Kecamatan Pino.

"Masyarakat bilang di daerah tersebut lebih menjanjikan hasil padi, untuk itu kita berharap kepada pemerintah daerah dan dinas terkait dapat memperbaiki bendungan ini," harap Surahman.

Sementara itu, mengingat banyaknya sawah yang terbengkalai, dirinya berharap keinginan masyarakat dapat segera ditanggapi pemerintah. Terlebih lagi saat ini, banyak masyarakat terdampak akibat Covid-19. Membuat sebagian besar masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok.

"Yang pasti kita tidak berharap perbaikan yang permanen, kita hanya minta agar air bisa kembali mengalir ke irigasi sawah," tutupnya.

Sejak 2018 lalu, Pemkab Bengkulu Selaran  terus berupaya menanggulangi permasalahan bendungan sungai Air Nelengau yang menjadi sumber pengairan sawah Ganjuh tersebut.

Bahkan Bupati Gusnan Mulyadi langsung turun lapangan memantau perbaikan. Namun, hingga saat ini permasalahan ini tak kunjung teratasi. Memaksa masyarakat tidak bisa menggarap sawah-sawah di daerah itu sejak satu tahun terakhir.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya