Berita

Kapal penangkap ikan China/Net

Dunia

Sudah Rebutan Wilayah dengan Kapal Ilegal, Nelayan Pakistan Harus Menghadapi Kapal Ikan China di Gwadar

SENIN, 03 JANUARI 2022 | 16:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Aksi protes warga Gwandar atas proyek Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) semakin meluas. Penduduk lokal terus mengeluh atas kehadiran dan investasi China di wilayah tersebut yang dinilai tidak banyak membantu.

Menurut European Foundation for South Asian Studies, aksi protes Gwadar Ko Huqooq Do Tehreek atau Gerakan untuk Hak-hak Gwadar menunjukkan kerentanan pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan.

Selama protes, salah satu tuntutan pengunjuk rasa adalah penghapusan pos pemeriksaan di jalan-jalan utama, yang muncul sebagai bagian dari CPEC.


Selain itu, mereka menyoroti kehadiran kapal-kapal pukat dari daerah tetangga seperti Sindh  yang menangkap ikan di perairan Gwadar, sangat berdampak pada hasil tangkapan nelayan lokal.

Pada Desember, Khan memperhatikan tuntutan tersebut dan berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap penangkapan ikan ilegal oleh kapal pukat.

Namun, masalahnya tidak terbatas pada kapal pukat ilegal saja. Pakistan telah memberikan izin kepada kapal pukat China untuk menangkap ikan di perairan lepas pantai.

Penduduk setempat, yang sebagian besar mengoperasikan kapal kecil, tidak mampu bersaing dengan kapal China yang lebih besar dan lebih maju yang menyebabkan perbedaan pendapat.

Selain itu, Gwadar yang berada di Provinsi Balochistan yang miskin di Pakistan, merupakan daerah pegunungan yang jarang penduduknya, gurun yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

Balochistan sangat penting bagi Pakistan dan China karena posisinya yang strategis, sumber daya alam dan Koridor Ekonomi China Pakistan yang berakhir di Gwadar dan memberikan China akses ke Laut Arab dan Samudra Hindia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya