Berita

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi/RMOLJateng

Nusantara

Belum Divaksin, Satu Keluarga di Semarang Terkonfirmasi Positif Covid-19

KAMIS, 30 DESEMBER 2021 | 23:45 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Setelah sempat nihil tambahan kasus Covid-19, Kota Semarang kembali menemukan kasus baru. Hal ini langsung mendapat perhatian dari Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Terlebih, kemunculan kasus ini karena ada keluarga yang belum divaksin.

"Masa hari gini belum vaksin, kenapa? Apa yang ditakutkan dan dikhawatirkan?" ujar Hendi, sapaan akrabnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (30/12).


Hendi menyebut, vaksinasi adalah satu satu pelindung diri dari paparan Covid-19 selain penerapan protokol kesehatan. Sehingga dirinya terus mengedukasi semua warga Kota Semarang mau segera melakukan vaksinasi, bagi yang belum mendapat vaksin, untuk melindungi diri dan lingkungan serta keluarga.

Hendi menambahkan, saat ini wilayah Jawa Tengah masuk dalam penerapan kebijakan micro lockdown dari Pemerintah Pusat, yang penerapannya mirip dengan PPKM Mikro. Untuk itu, Hendi meminta seluruh stakeholder hingga tingkat bawah melakukan edukasi dan sosialisasi micro lockdown kepada semua masyarakat.

"Kami ada teman-teman lurah, babinsa, babinkamtibmas, camat, semua jalan. Kami juga sering jalan-jalan ke tempat ramai, kami datangi, kenapa harus ramai-ramai," tuturnya.

Hendi mengingatkan kepada semua masyarakat jangan sampai Kota Semarang kembali mengulangi pengalaman ledakan kasus beberapa bulan lalu akibat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Nantinya jika kasus kembali meledak maka pemerintah akan kembali menghentikan kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya.

"Maka perlu kerja keras bersama supaya kami dari pemerintah bisa membuat kebijakan yang melonggarkan aktivitas. Jadi, angka Covid-19 harus bagus, mengecil atau bahkan zero seperti kemarin," jelasnya.

Jika menginginkan kondisi ekonomi bisa kembali pulih, lanjutnya. maka angka kasus Covid-19 harus terus ditekan. Bahkan menurutnya angka pertumbuhan ekonomi di Semarang masih sangat kurang.

"Harusnya pertumbuhan ekonomi di Semarang itu di atas 6 persen," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya