Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Survei: Singapura Geser Kanada dan Jepang sebagai Negara Tujuan Favorit Warga China

RABU, 29 DESEMBER 2021 | 13:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kemunduran hubungan antara negara-negara Barat dan Beijing dalam beberpa waktu terakhir nampaknya telah ikut mempengaruhi minat warga Tiongkok untuk memilih mereka sebagai negara yang paling difavoritkan.

Hal itu terbukti dalam sebuah survei terbaru yang digelar Global Times Research Center dengan perusahaan survei pasar DATA100.

Dari 2.148 kuesioner valid yang mencakup 16 kota di China dari 10 hingga 15 Desember, tercatat bahwa Singapura berada di peringkat teratas sementara Jepang dan Kanada, yang dulunya menjadi tujuan wisata populer bagi orang-orang China, mengalami penurunan tajam, dengan Kanada di peringkat terbawah.


Dari data yang ada, selain China, 14 persen responden mengatakan Singapura adalah negara favorit mereka, yang diikuti oleh Jerman, Prancis, AS, Rusia, dan Maladewa. Sementara Kanada mendapat predikat sebagai negara yang paling tidak disukai dengan hanya 0,4 persen responden yang mengatakan bahwa mereka menyukai negara tersebut.  

Adapun negara mana yang paling ingin dikunjungi, sebagian besar masyarakat China memilih Singapura dengan 17,1 persen suara, disusul Maladewa dan Prancis.

Perbandingan data selama empat tahun terakhir menunjukkan bahwa Singapura tidak masuk dalam enam besar pilihan responden China sejak 2018, sebelum melompat ke atas pada 2021. Sementara Jepang, yang menempati peringkat pertama selama dua tahun berturut-turut pada 2019 dan 2020, turun ke peringkat keenam pada tahun 2021.

Zhou Fangyin, seorang profesor di Institut Penelitian Guangdong untuk Strategi Internasional, mengaku terkejut melihat Singapura berada di urutan teratas sebagai negara favorit dan tujuan wisata favorit rakyat Tiongkok.

Memperhatikan bahwa peningkatan kesukaan untuk Singapura sangat kontras dengan penurunan negara-negara Barat dalam daftar, ahli percaya bahwa alasannya mungkin termasuk penurunan berita negatif dari Singapura dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini juga kemungkinan dipengaruhi kebijakan politik Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Lee telah berulang kali menekankan bahwa negaranya tidak memihak antara China dan AS, dan ia memiliki sikap objektif dan tenang terhadap hubungan China-AS.

"Ada juga beberapa kesamaan antara Singapura dan China dalam perang melawan Covid-19, yang telah meningkatkan kesukaan orang China terhadap Singapura," kata Zhou.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya