Berita

Aksi protes besar-besaran di Gwadar, Pakistan/Net

Dunia

Pengamat: Mega Protes di Gwadar Disebabkan Koridor Ekonomi China-Pakistan yang Merugikan Rakyat

SELASA, 28 DESEMBER 2021 | 13:00 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Protes besar-besaran yang terjadi di kota pelabuhan Gwadar dalam beberapa waktu terakhir dinilai sebagai hasil Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) yang nyatanya menimbulkan banyak masalah.

Begitu penilaian yang dikatakan oleh aktivis asal Kashmir, Dr Shabir Choudhry dalam tulisan di blognya yang dikutip ANI News, Selasa (28/12).

Dalam beberapa waktu terakhir, protes Gwadar yang digawangi oleh Jemaah-e-Islami telah membuat pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan dan Beijing ketar-ketir.

Puluhan ribu orang dengan kompak melakukan aksi duduk, memprotes kurangnya fasilitas esensial seperti kesehatan dan pendidikan. Slogan "Berikan Hak Gwadar" berkumandang di sana.

Bukan hanya pemuda, tapi anak-anak hingga lansia juga turut bergabung dalam aksi damai tersebut.

Choudhry berpendapat, protes dilakukan lantaran CPEC nyatanya tidak memberikan keuntungan bagi rakyat, terlepas dari klaim pemerintahan Khan.

Disebutkan, investasi China untuk mengembangkan pelabuhan senilai 60 miliar dolar AS sebagai bagian dari Belt and Road Initiatives (BRI) di sana tidak membantu rakyat meningkatkan taraf hidup.

Sebaliknya, warga semakin sulit mendapatkan pekerjaan dan menghadapi kelangkaan air.

"(China) merampok mereka dari sumber mata pencaharian utama mereka, memancing, karena pukat ikan raksasa telah masuk melalui Laut Arab, mengakibatkan penutupan sebagian besar pabrik pengolahan ikan," jelas Choudhry.

Balochistan yang menjadi rumah bagi Gwadar dinilai memiliki posisi yang strategis, dengan sumber daya alam yang melimpah.

CPEC sendiri memberikan kewenangan bagi China untuk mengelola pelabuhan demi akses ke Laut Arab dan Samudra Hindia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya