Tidak sulit bagi Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan kritikan Ketua DPR RI, Puan Maharani, soal keluhan masyarakat atas kenaikan harga barang kebutuhan pokok.
Begitu disampaikan Ketua Umum Seknas Puan Maharani Presiden (PMP), Firman Tendry, dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (27/12).
Sebagai kepala negara, dikatakan Firman, Presiden Jokowi tentu punya perangkat yang lengkap dalam membantu menjalankan tugas terkait pelayanan masyarakat.
"Presiden kan punya perangkat khusus ya, ada menteri-menteri teknis ada menteri perdagangan di dalamnya," katanya.
Untuk melaksanakan kritikan Puan, Jokowi hanya tinggal menunjuk siapa menteri yang bertanggung jawab atas kenaikan harga bahan pokok dan segera melakukan evaluasi.
"Pemerintah bisa memerintahkan jajarannya untuk memperbaiki kondisi yang ada, kan begitu," tandasnya.
Seperti dikatakan Ketua DPR RI, Puan Maharani, lonjakan harga bahan pangan pokok seperti minyak goreng, cabai, hingga telur ayam akan menyulitkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Pemerintah perlu segera mengendalikan harga bahan pangan pokok di akhir tahun ini. Minyak goreng, cabai, bawang, dan telur ayam harganya sangat tinggi melebihi akhir tahun sebelumnya,†kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/12).
Kenaikan bahan pokok ini dinilai akan sangat berdampak pada masyarakat berpenghasilan rendah.
Per 24 Desember 2021 lalu, harga minyak goreng di pasaran jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 11 ribu/liter. Bahkan untuk minyak goreng kemasan sudah ada yang mencapai harga Rp 20 ribu/liter.
Harga bahan pangan pokok yang melambung tinggi lainnya adalah cabai rawit merah, telur ayam ras, dan bawang merah.
“Ibu-ibu rumah tangga sudah banyak mengeluh, harga cabai rawit merah di sejumlah daerah bahkan sudah ada yang mencapai Rp 140 ribu per kg. Ini sudah melebihi harga daging,†kritiknya.