Berita

Duta Besar China untuk Amerika Serikat, Qin Gang/Net

Dunia

Dubes Qin Gang: Kompetisi China-AS Seharusnya Pertandingan Balap, Bukan Pertandingan Tinju

MINGGU, 26 DESEMBER 2021 | 13:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kompetisi antara Amerika Serikat (AS) dan China bukanlah pertandingan tinju, dan seharusnya menjadi pertandingan balap.

Begitu yang dikatakan oleh Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS) Qin Gang dalam sebuah wawancara setelah mengikuti Forum Ekonomi Baru Bloomberg baru-baru ini, seperti dikutip The Strait Times, Minggu (26/12).

"Alih-alih bersaing satu sama lain dalam permainan zero-sum, Washington dan Beijing harus terlibat dalam 'pertandingan balap', di mana kedua belah pihak dapat saling mempromosikan dan memainkan yang terbaik dari diri mereka sendiri," ujar Qin.


Ia juga menekankan, rivalitas juga tidak boleh dianggap atau dianggap sebagai mengalahkan yang lain.

"Presiden (Joe) Biden mengatakan dia berharap memiliki hubungan yang baik dengan China. Dia tidak ingin mengacaukan hubungan ini. Tapi AS mendefinisikan arus utama hubungan AS-China sebagai kompetisi. Kami tidak setuju," lanjutnya.

Menurut Qin, persamaan hubungan AS dan China sebagai kompetisi telah mengabaikan fakta bahwa kedua negara bekerja sama selama 40 tahun terakhir.

Saat ini, AS dan China juga terus mencari peluang kerja sama. Bagi Qin, hubungan AS dan China seharusnya saling memberikan dukungan agar satu sama lain tumbuh dan berkembang.

"Dengan tetap bersaing satu sama lain, itu akan meningkatkan risiko konfrontasi dan konflik," imbaunya.

Lebih lanjut, Qin membuat analogi hubungan AS dan China seperti penderita hipertensi. Jika tekanan darahnya terus meningkat, bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke yang membahayakan nyawa

"Jika seorang pasien hipertensi pergi ke dokter, hal pertama yang harus dilakukan dokter adalah menurunkan tekanan ini. Jangan menunggu sampai serangan jantung atau stroke datang," ucapnya.

Untuk itu, Qin mengatakan, persaingan antara AS dan China harus adil dan sehat. Kedua belah pihak harus mematuhi norma-norma yang mengatur hubungan internasional.

"Amerika Serikat sedang berusaha memobilisasi sekutu untuk menendang China keluar dari sistem internasional. China sekarang sedang ditendang secara global, tidak hanya di Amerika Serikat, dalam hal jalur industri, jalur pasokan, dan jalur teknologi tinggi. Ini persaingan yang tidak sehat dan harus dihentikan,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya