Berita

Ketua Umum Angkatan Muda Kabah (AMK), Rendhika D. Harsono (tengah)/RMOL

Politik

Gus Yahya Ketum PBNU, Rendhika: Selamat, Mari Bekerja Sama Berjuang untuk Islam

JUMAT, 24 DESEMBER 2021 | 20:18 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Terpilihnya Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 juga disambut baik Ketua Umum Angkatan Muda Kabah (AMK), Rendhika D. Harsono.

Rendhika memberikan ucapan selamat kepada sosok yang kerap disapa Gus Yahya itu, yang berhasil menaklukan calon petahana dua periode, KH Said Aqil Siroj.

Gus Yahya, dalam prosesi voting Ketum PBNU oleh Muktamirin yang terdiri dari PWNU dan PCNU berjumlah 558, memperoleh suara 337, sementara Said Aqil memperoleh 210 suara.

"Selamat untuk Kiai Haji Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) telah terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Mari kita bersama-sama untuk kemajuan Islam," ucap Rendhika D Harsono melalui siaran persnya, Jumat (24/12).

Bagi Rendhika, pemikiran-pemikiran Gus Yahya sangat dibutuhkan oleh umat Islam di Indonesia, bahkan umat Islam di seluruh dunia. Bahkan dia menilai, komitmen mantan Katib Aam PBNU ini terhadap kemajuan Islam tidak diragukan.

"Gus Yahya sejak dulu berjuang untuk Islam, memperjuangkan kemerdekaan Palestina di forum-forum internasional," ucap Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Karena itu Rendhika berharap dan mengajak PBNU dan warga nahdliyin untuk bersama-sama menyamakan gerak untuk kebesaran Islam.

"Banyak kader AMK juga PPP adalah warga nahdliyin. Ini menjadi benang merah untuk bersama-sama memajukan dan membesarkan Islam," ujarnya.

Sekjen AMK Ainul Yaqin menambahkan, sosok Gus Yahya dikenal dengan terobosan-terobosan dan pemikiran-pemikiran yang brilian, bahkan di kalangan pemuda dan santri-santri.

"Beliau mencoba menyelami pemikiran dan apa yang diinginkan anak-anak muda. Beliau menyampaikan tentang Islam dan ajaran-ajarannya kepada anak muda dengan cara yang brilian dan tentunya diterima dengan baik," jelasnya.

Terpenting, lanjut Ainul Yaqin, pemikiran keislaman Gus Yahya seiring sejalan dengan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang menjunjung toleransi, persatuan dan kesatuan.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Dana Kampanye Pilwalkot Palembang Maksimal Rp64 Miliar

Senin, 14 Oktober 2024 | 02:00

Bertemu Prabowo-Gibran di Solo, Jokowi: Diskusi Akhir Pekan

Senin, 14 Oktober 2024 | 01:41

Maruf Amin Ingin Pelantikan Prabowo Dipercepat

Senin, 14 Oktober 2024 | 01:29

Jojo Gagal Juara Arctic Open 2024

Senin, 14 Oktober 2024 | 01:22

Teddy Kardin Geolog yang Berani Bentak Balik Prabowo

Senin, 14 Oktober 2024 | 00:58

Nurul Arifin Pastikan Arfi-Yena Sudah Punya Modal 366 Ribu Suara

Senin, 14 Oktober 2024 | 00:43

Nasdem Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Senin, 14 Oktober 2024 | 00:25

Raih 161 Medali Emas, Jawa Tengah Kembali Juara Umum Peparnas

Minggu, 13 Oktober 2024 | 23:59

Banjir di Aceh Selatan Bikin Jalan Nasional Lumpuh

Minggu, 13 Oktober 2024 | 23:46

Gelar Rakorwil, Nasdem Jatim Targetkan Khofifah-Emil Menang Besar

Minggu, 13 Oktober 2024 | 23:25

Selengkapnya