Berita

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah/Net

Politik

Jokowi Akui Pola Penanganan Pandemi untuk Ekonomi, Trubus: Miris Rakyatnya Disuruh Sakit yang Penting Enggak ...

KAMIS, 23 DESEMBER 2021 | 05:58 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pengakuan Presiden Joko Widodo mengenai pola penanganan pandemi Covid-19 sekarang ini adalah untuk mendukung ekonomi dan pembangunan infrastruktur.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri peringatan HUT ke-7 Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di The Ballroom Djakarta Theater Building, Jakarta, Rabu (22/12).

Bahkan dirinya mengatakan, upaya pemerintah dengan membangun infrastruktur merupakan salah satu fondasi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Jika itu tidak dilakukan, maka Indonesia menurutnya tidak dapat bersaing dengan negara lain.


"Kita ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita, kita ingin menyiapkan competitiveness, daya saing negara kita, dan yang paling penting kita ingin membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya, kalau fondasinya tidak ada, hal yang fundamental ini tidak kita bangun, jangan bermimpi ke mana-mana," ujar Jokowi.

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah, sudah menduga sejak awal arah kebijakan pandemi Covid-19 pemerintah sudah lebih cenderung mementingkan ekonomi ketimbang kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Tapi kalau orang yang berpikir kesehatan ini pasti akan marah-marah, akan kecewa. Tapi bagi mereka yang pro ekonomi ya biar saja, toh orang sakit nanti juga diobati," ujar Trubus kepada Kantor Berita Politik RMOL pada Kamis subuh (23/12).

Menurut Trubus, kesan mengentengkan keselamatan masyarakat sudah sangat terlihat dari pernyataan Jokowi tersebut.

"Kan sudah disediakan ini pelayanan kesehatan," imbuhnya satir.

Trubus menduga, arah kebijakan pandemi saat ini, khususnya di momen jelang natal dan tahun baru (Nataru) sudah tak sesuai dengan pola penanganan kesehatan dan keselamatan rakyat. Padahal sudah masuk varian Omicron yang disebut memiliki tingkat penularan yang tinggi.

"Namun mirisnya yang digembar-gemborkan pemerintah virus Omicron ini tidak mematikan tapi membuat orang sakit," ucap Trubus keheranan.

"Nah, sekarang apa sih enaknya orangnya sakit? Ya, inilah yang terjadi. Masyarakatnya disuruh sakit yang penting enggak mati, sakit aja enggak apa-apa," sambungnya menyindir.

Untuk saat ini, Trubus memperkirakan pola kebijakan penanganan Covid-19 pemerintah pusat, jika terjadi lonjakan kasus positif, adalah melempar tanggung jawab kepada pemerintah daerah.

Sebab dia melihat, kebijakan yang tepat sebenarnya tertuang di dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 62/2021 yang memberlakukan PPKM Level 3 se-Indonesia. Namun sayangnya itu diubah.

Namun karena sudah terlanjur bablas kebijakannya, maka Trubus tetap memberikan saran kepada pemerintah agar lebih meningkatkan pengawasan mobilitas orang jelang Nataru, khususnya di daerah-daerah.

"Dan kalau di lokasi ditemukan virus Omicron ya langsung saja menerapkan lockdown lokal. Kalau saran saya yang penting pengawasan dan persiapan infrastruktur di daerah saja. Jadi ketika terjadi lonjakan rumah sakit di daerah sudah siap," demikian Trubus.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya