Berita

Direktur Eksekutif Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas/Net

Politik

PKB Gagas Poros Islam untuk 2024, SMRC: Sejak 1955 Dukungan ke Partai-partai Islam di Bawah 35 Persen

KAMIS, 23 DESEMBER 2021 | 02:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Gagasan PKB membentuk poros Islam dengan menggandeng PKB dan PPP untuk Pilpres 2024 tak yakin bisa berhasil.

Pasalnya, Direktur Eksekutif Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas melihat sejarah dukungan terhadap partai-partai bercorak Islam mulai tahun 1955 tak melebih 50 persen suara.

"Sejak pemilu 1955 sampai 2019 lalu, total dukungan pemilih terhadap partai-partai Islam itu selalu di bawah 35 persen. Bahkan pernah di bawah 30 persen pada pemilu 2009," ujar Sirojudin kepada Kantor Berota Politik RMOL, Kamis dini hari (23/12).


Berkaca pada pengalaman tersebut, Sirojudin tak yakin PKB mampu menciptakan poros Islam baru untuk memenangkan hati rakyat di Pemilu mendatang.

"Jadi, koalisi poros Islam untuk Pilpres 2024 tidak akan kompetitif. Meskipun lengkap dengan PKS. Lebih lemah lagi jika hanya PKB, PAN dan PPP," tuturnya.

Lebih dari itu, Sirojudin juga memperkirakan partai-partai nasionalis tidak akan merespon manuver PKB secara serius terkait gagasannya membentuk poros Islam.

Karena menurutnya, dalam politik Indonesia saat ini arah gerakan politik pada satu aliran atau golongan sudah ketinggalan zaman.

"Sangat naif jika masih ada partai politik yang mengira politik aliran bisa jadi kunci kemenangan Pilpres," katanya.

Dalam skala kecil misalnya di tingkat Dapil, Sirojudin mencontohkan, poros yang cenderung pada satu golongan masih mungkin memenangkan kompetisi.

"Tapi dalam skala Pilpres sangat sulit. Sebab, untuk menang, seorang calon membutuhkan dukungan dari spektrum pemilih yang luas," ucapnya.

Maka dari itu, Sirojudin tidak yakin partai-partai akan membentuk koalisi aliran secara homogen untuk Pilpres 2024.

"Kecenderungannya mereka akan membangun koalisi campuran. Koalisi pelangi atau koalisi hybrid," pungkasnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya