Berita

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj/RMOLLampung

Politik

Sarung dan Peci Jadi Bagian dari 5 Kekayaan Bangsa Indonesia Versi Santri

RABU, 22 DESEMBER 2021 | 16:16 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ada lima jenis kekayaan yang menjadi kebesaran bangsa Indonesia dari sudut pandang santri dan pesantren. Di antaranya sarung dan peci.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, dalam sambutan pembukaan Muktamar ke-34 NU yang digelar di Pondok Pesantren Darussa'adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Rabu (22/12).

Dipaparkan Said Aqil, kekayaan pertama adalah sumber daya sosial dengan 17 ribu lebih pulau, 300 etnis, 1.340 suku bangsa, dan 1.211 dialek bahasa. Semuanya adalah fakta keragaman dan kemajemukan bangsa ini.  

Kemajemukan itu disatukan di bawah tenda besar Pancasila dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Di tenda besar itu, ormas-ormas keagamaan berperan sebagai semen perekat sosial.  

"Mereka mengkonsolidasikan nasionalisme sebagai proyek integrasi bangsa yang tumbuh dari bawah, tidak perlu dipaksakan dari atas dengan tangan besi," katanya, dikutip Kantor Berita RMOLLampung.

Kekayaan kedua adalah budaya. Di satu sisi, kebudayaan Nusantara membuka diri pada interaksi dan kolaborasi dengan kebudayaan global asing. Di sisi lain, budaya lokal menjadi identitas, napas, dan aktualisasi nilai-nilai.

Di negeri ini, Islam Nusantara menjadi bukti dari kematangan hadlarah karena ia menggunakan budaya sebagai infrastruktur utamanya.

Lanjut Said Aqil, kekayaan ketiga adalah simbol-simbol yang hidup dalam keseharian. Ia mengambil contoh sarung dan peci sebagai sebuah simbol identitas islam.

"Dalam sekali tarikan napas, melalui peci dan sarung, orang langsung mengenali Islam tak harus Arab. Alhamdulillah, kami juga senang peci menjadi busana nasional. Siapapun bisa memakainya, bahkan oleh saudara-saudara kita yang nonmuslim," tambahnya.

Adapun kekayaan keempat adalah kekayaan materi dengan sumber daya alam yang luar biasa. Namun, yang dibutuhkan adalah SDM unggul, yang mampu mengolah kekayaan alam itu sebagai modal pembangunan.  

Dan, kekayaan kelima adalah sumber daya politik sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dan negeri Muslim terbesar di dunia. Indonesia bukan negara agama, tetapi negara Pancasila yang menaungi semua pemeluk agama.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya