Berita

Wakil Presiden Maruf Amin saat memimpin ratas dengan para menteri terkait soal arah penanganan pengurangan kemiskinan ekstrem/Setwapres

Nusantara

Pimpin Ratas, Wapres Ingin Pastikan Pengurangan Kemiskinan Ekstrem Berjalan Sesuai Road Map

SELASA, 21 DESEMBER 2021 | 22:00 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Wakil Presiden Maruf Amin mempimpin rapat terbatas (ratas) bersama para menteri terkait untuk mengevaluasi arah penanganan pengurangan kemiskinan ekstrem di Istana Wakil Presiden, Selasa (21/12).

“Saya ingin memastikan bahwa upaya pengurangan kemiskinan ekstrem yang dilakukan oleh negara tetap berjalan sesuai peta jalan (road map) yang telah dirumuskan untuk tahun 2021-2024,” kata Wapres Maruf Amin dalam keterangan tertulisnya.

Wapres menjelaskan, bahwa mengacu kepada road map tersebut, pengurangan kemiskinan ekstrem difokuskan pada dua strategi utama yaitu upaya pemberdayaan dan peningkatan pendapatan masyarakat miskin ekstrem, dan pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin ekstrem.

Sementara, tambah dia, usaha lain yang dilakukan adalah meminimalkan wilayah kantong kemiskinan melalui peningkatan akses layanan dasar, konektivitas wilayah dan inisiatif kolaborasi dan sinergi bersama pemerintah daerah.

“Salah satu respon cepat dan tanggap dari upaya pengurangan kemisikinan ekstrem ini adalah penambahan bantuan sosial sembako dan bantuan langsung tunai desa (BLT-Desa),” kata Wapres.

Disisi lain, kata dia, komplementaritas program kerja antar kementerian/lembaga serta antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk pelibatan kontribusi dari pelaku non-pemerintah adalah kunci dalam menyukseskan agenda penurunan kemiskinan ekstrem.

“Saya sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) terus memantau langsung program ini supaya berjalan sesuai dengan rencana, tentunya berkordinasi dengan Para Pemimpin Daerah,” kata dia.

Dalam rapat ini, Maruf Amin juga menyampaikan supaya program menyasar masyarakat pesisir yang angka kemiskinannya lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata nasional. Sasaran program ini lebih berat karena kompleksitas permasalah pada masyarakat pesisir, baik dari aspek demografi, pendidikan, usia produktif, infrastruktur, sampai dengan kesehatan.


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya