Berita

Ketua Peneliti Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Kabupaten Karawang, Gustiawan/RMOLJabar

Politik

Selama Tidak Eksploitatif, Sah-sah Saja Politisi Bikin Channel YouTube Pribadi

SELASA, 21 DESEMBER 2021 | 16:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Hadirnya media sosial seperti YouTube banyak dimanfaatkan masyarakat untuk menyalurkan ekspresi atau sekadar mencari popularitas. Tak terkecuali oleh politisi, yang mulai tertarik membuat Channel YouTube pribadi karena dinilai efektif dalam berkomunikasi dengan publik.

Ketua Peneliti Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Kabupaten Karawang, Gustiawan, tak memungkiri aktifnya politisi dan pejabat publik di media sosial cukup mendongkrak popularitas mereka.

Pasalnya, publik sekarang memang sudah bergeser dari media konvensional ke ruang media yang mudah diakses di mana saja.

"Jadi hal ini dibaca betul oleh politisi yang mungkin disarankan oleh konsultan politik bahwa memang sekarang media sosial ampuh," kata Gusti kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (21/12).

Menurut Gusti, para politisi itu aktif di berbagai ruang untuk meningkatkan popularitas. Harapan akhirnya yang diinginkan adalah berefek terhadap elektabilitasnya.

Hal itu sah-sah saja dilakukan mereka untuk lebih mengenalkan diri ke masyarakat. Atau bisa jadi untuk memamerkan program dan hal-hal yang dikerjakannya kepada publik.

"Tinggal konten yang dibuat politisi tersebut konten seperti apa. Jangan sampai mereka membuat konten cenderung eksploitatif baik kemiskinan atau tingkat pendidikan dan sebagainya," bebernya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya