Berita

Presiden Ebrahim Raisi dalam pertemuan Senin 20 Desember 2021/Net

Dunia

Jelang Peringatan Dua Tahun Kematian Soleimani, Raisi: Sang Jenderal Telah Menciptakan Kapasitas Besar di Dunia Islam

SELASA, 21 DESEMBER 2021 | 09:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Iran perlu memiliki pemimpin dan generasi yang punya sikap ksatria dan bela negara.  Berbicara pada Senin (20/12), Presiden Ebrahim Raisi mengatakan, bahwa sosok yang patut menjadi teladan bagi para pemimpin dan generasi muda Iran adalah Jenderal Qassem Soleimani.

Memperingati jelang dua tahun kematian Soleimani, Raisi mengajak semua rakyat mengenang sosok pemimpin sejati yang menciptakan kapasitas besar bagi dunia Islam.

"Haji Qassem (Soleimani) milik komunitas Islam dan semua umat, dan karakter martir besar itu harus diperkenalkan kepada semua orang. sebagai tokoh berpengaruh di Dunia Islam," kata Raisi, seperti dikutip dari IRNA.


Jenderal Soleimani berhasil melatih pasukan Irak dan Suriah untuk membela negara mereka dan berperang melawan penindasan. Raisi mengatakan bahwa jenderal Iran yang mati syahid itu menciptakan potensi besar di dunia Muslim.   

"Perlu adanya pelatihan untuk bisa mewarisi segala sifat dan sikap seorang Soleimani," ujarnya, seraya mengucapkan terima kasih kepada pihak keluarga Solaimani dan juga para staf kepresidenan yang menggelar acara memperingati ulang tahun kesyahidan Jenderal Soleimani.

Ia mengingatkan, adalah tugas rakyat Iran untuk mengenang dan berterima kasih atas jasa-jasa Pemimpin Revolusi Islam itu.

Selain mengenang Soleimani, masyarakat juga harus menghormati nama dan kenangan para syuhada yang membela tempat suci di Suriah agar hak-hak mereka tidak dilanggar.

“Soleimani adalah simbol para martir yang membela tempat suci. Kita tidak boleh membiarkan isu mempertahankan tempat suci di Suriah dan Irak terdistorsi,” kata Raisi.

Mungkin banyak Muslim tidak tahu alasan kehadiran Iran di Suriah dan Irak sama sekali. Namun, Almarhum Soleimani mampu melatih kekuatan yang sangat baik di antara Irak dan Suriah untuk membela negara mereka dalam perang melawan penindasan, menurut Raisi.
 
Jenderal Soleimani, komandan Pasukan Qods dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), dan Abu Mahdi al-Muhandis, mantan komandan Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, bersama dengan rekan-rekan mereka, dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di dekat Bandara Bagdad pada 3 Januari 2020.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya