Berita

Menteri Pertahanan Ben Wallace/Net

Dunia

Inggris Tidak Akan Kirim Pasukan Bantuan ke Ukraina Jika Terjadi Perang dengan Rusia

SENIN, 20 DESEMBER 2021 | 07:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meskipun mengakui bahwa Inggris mendukung Ukraina secara diplomatis, Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan bahwa tidak mungkin London akan mengirim pasukan militer untuk membantu mempertahankan Kiev jika terjadi konflik dengan Rusia.

Wallace mengatakan hal itu karena Ukraina bukanlah negara anggota NATO, dan bahwa Kiev mengetahui situasi tersebut.

“Fakta (bahwa Ukraina) bukan anggota NATO, jadi sangat tidak mungkin ada orang yang akan mengirim pasukan ke Ukraina untuk menantang Rusia,” kata Wallace kepada The Spectator, seperti dikutip dari Russian Today, Minggu (19/12).


“Ukraina menyadari hal itu,” tambah Wallace, menjelaskan bahwa serangan ke Ukraina tidak akan secara otomatis dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Berdasarkan Pasal 5 piagam pendirian blok tersebut, semua negara anggota NATO terikat secara hukum untuk saling membela.

Wallace juga mengulangi klaim yang dibuat oleh beberapa pejabat Barat dan media bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumpulkan pasukan dan perangkat keras militer di dekat perbatasan Ukraina dengan kemungkinan niat untuk melancarkan invasi.

“Penumpukan militer Rusia adalah untuk suatu tujuan. Kami tidak yakin bahwa (Putin belum) benar-benar membuat keputusan. Namun, bagaimanapun, tindakan dan persiapan militernya menunjukkan hal itu,” kata Wallace.

“Kita semua harus khawatir," ujarnya.

Menteri mengatakan bahwa London telah mendukung Ukraina secara diplomatis, dan memperingatkan Rusia tentang konsekuensi jika menyerang tetangganya.

Moskow secara konsisten membantah memiliki rencana untuk serangan militer di Ukraina. Putin mengatakan kepada wartawan bulan ini bahwa Rusia melakukan “kebijakan luar negeri yang damai,” tetapi akan membela kepentingan keamanannya.

Presiden Rusia mengatakan Moskow khawatir bahwa Ukraina dapat bergabung dengan NATO di masa depan, yang akan mengarah ke pangkalan militer Barat dan senjata yang dikerahkan di wilayahnya.

Rusia juga telah mengusulkan perjanjian non-agresi, yang diajukan ke NATO dan AS minggu ini, yang akan melarang perluasan lebih lanjut dari blok tersebut di sepanjang perbatasan barat Rusia. Jika ditandatangani, kesepakatan itu secara efektif akan membuat Ukraina tidak mungkin bergabung dengan NATO.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya