Berita

Jaya Suprana/Ist

Jaya Suprana

Jangan Sembarangan Selfie

RABU, 15 DESEMBER 2021 | 23:29 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SELAMA manusia menarik dan menghembuskan nafas untuk diri sendiri, maka egoisme dan egosentrisme merupakan kewajaran. Namun kewajaran yang berlebihan rawan menjadi tidak wajar sehingga egosentrisme rawan menjadi narsisme. Satu di antara pengejawantahan narsisme adalah perilaku yang disebut sebagai selfie.

Beruntung


Saya merasa beruntung bahwa secara ragawi bentuk saya sama sekali tidak indah sehingga saya malu jika difoto apalagi setelah ponsel dilengkapi kamera untuk memfoto diri sendiri secara mandiri.

Akibat malu buruk-rupa maka saya tidak menghanyutkan diri ke  dalam arus gelombang budaya selfie kecuali apabila dipaksa oleh orang lain. Nahas tak bisa ditolak jika saya menolak ikut difoto selfie oleh orang lain maka saya terpaksa siap menghadapi resiko dianggap sombong.

Maka agar tidak dituduh sombong terpaksa saya tidak berani menolak apabila diajak foto selfie bahkan memaksakan diri untuk tersenyum demi agak menutupi keburukan wajah buruk saya.

Erupsi Gunung Semeru

Namun akhir-akhir ini muncul fenomena selfie gaya baru yang saya benar-benar enggan mau ikutan yaitu selfie dengan latar belalang lokasi bencana erupsi Gunung Semeru.

Berduyun-duyun masyarakat penggemar selfie sengaja datang ke lokasi bencana ledakan Gunung Semeru yang telah menewaskan puluhan warga.

Mereka sekadar demi memuaskan hawa nafsu narsisme bisa mejeng bergaya di lokasi yang sebenarnya kurang pantas untuk bergaya-gaya.

Memang tidak ada undang undang eksplisit melarang manusia berselfie di lokasi bencana alam. Juga tidak ada undang-undang melarang manusia selfie di upacara duka.

Misalnya upacara tutup peti atau pemakaman, di lokasi kecelakaan lalu lintas yang tidak melibatkan pelaku selfie, pada saat ada orang lainsedang berantem atau peristiwa lain yang toksik alias tidak layak untuk diselfiekan.

Kearifan

Namun harap disadari bahwa di samping hukum formal sebenarnya niscaya ada hukum informal, hukum tidak tertulis, etika sosial yang disepakati lingkungan sosial, tata krama atau aturan kepantasan.

Kearifan leluhur Jawa memagari perilaku manusia dengan pasemon ngono yo ngono ning ojo ngono alias begitu ya begitu tetapi ya jangan begitu.

Menurut pendapat saya ngono yo ngono ning ojo ngono merupakan pamungkas kendali akhlak  sakti mandraguna agar manusia tidak melakukan sesuatu yang kurang pantas berdasar norma lingkungan sosial.

Maka sebagai pedoman jihad al nafs  demi menaklukkan hawa nafsu selfie diri sendiri ngono yo ngono ning ojo ngono dapat sedikit dimodifikasi menjadi  selfie yo selfie ning ojo sembarangan selfie.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya