Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Net
Perhatian utama pemerintah kini tertuju pada pencegahan penyebaran Covid-19 pada masa libut Natal tahun 2021 dan Tahun Baru tahun 2022 (Nataru).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan kebijakan pengetatan bakal dilakukan pemerintah melalui sejumlah skema kebijakan.
Namun, Airlangga juga meminta masyarakat untuk secara aktif membatasi kegiatan saat Nataru, agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 seperti pengalaman tahun lalu yang menyebabkan lonjakan kasus pada awal 2021.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini memperingatkan masyarakat bahwa ancaman penularan Covid-19 tengah menimpa banyak negara di dunia.
Pasalnya, diurai Airlangga, kini tengah mewabah virus Covid-19 varian baru bernama Omricon yang memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi.
"Kita pelajari (bahaya Omicron), dan kita tidak boleh tidak waspada," ujar Airlangga di acara Bincang Stranas PK bertajuk 'OSS: Inikah Jawaban Pencegahan Korupsi dalam Perizinan Berusaha?' yang diselenggarakan secara virtual dan disiarkan langsung di akun YouTube StranasPK Official, Selasa pagi (14/12).
"Dan pemerintah mendorong agar warga kita juga dalam Nataru ini kegiatannya dibatasi. Sehingga apa yang terjadi tahun lalu, di mana bulan Maret April terjadi kenaikan akibat Nataru itu tidak terjadi," sambungnya.
Belajar dari dua tahun pengalaman, lanjut Airlangga, pemerintah paham bahwa Covid-19 berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi. Saat Covid landai, pertumbuhan ekonomi akan tinggi. Namun sebaliknya, jika Covid-19 tinggi maka pertumbuhan ekonomi terancam menurun.
"Sehingga tentu dalam situasi seperti ini kita berharap, bahwa kita juga tetap menjaga disiplin protokol kesehatan," harap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.
Menurut Airlangga, Indonesia mesti lebih maju dari negara lain yang sedang mempersiapkan langkah pencegahan terhadap ancaman Covid-19 varian baru.
"Kalau kita lolos dari situasi ini di bulan Januari, tentu optimisme (ekonomi nasional) terus bisa didorong, dan investasi bisa terus dijaga," jelasnya.
"Dan pada ujungnya adalah untuk penciptaan lapangan pekerjaan, untuk kesejahteraan masyarakat kita," sambung Airlangga menutup.