Berita

Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib (tengah) sarankan predator seksual Herry Wirawan dihukum mati/Net

Politik

Tak Rekomendasikan Hukuman Kebiri, PWNU Jatim Sarankan Predator Santriwati Dihukum Mati

SENIN, 13 DESEMBER 2021 | 09:48 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus kekerasan seksual yang dilakukan Herry Wirawan (HW) terhadap 12 santriwati di Kota Bandung menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Mereka mengecam dan mengutuk aksi bejat HW dan meminta aparat penegak hukum memberi hukuman seberat-beratnya.

"PWNU Jatim melalui bahtsul masail tidak merekomendasikan hukuman kebiri. PWNU Jatim lebih merekomendasikan hukuman seumur hidup atau hukuman mati," tegas Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib, di Surabaya, Senin (13/12).

PWNU sebelumnya telah membahas hukuman bagi pelaku pedofilia dan tidak merekomendasikan hukuman kebiri.

"Hukum Islam ketika hukuman kebiri maka tidak akan sesuai di syariat hukuman Islam. Kebiri tidak sesuai untuk penyalahgunaan seksual, maka itu, bahtsul masail kita memutuskan hukuman seberatnya," jelas pria yang karib disapa Gus Salam ini.

Ditambahkan Wakil Katib Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Romadhon Khotib, pelaku perbuatan zina termasuk melanggar asusila harus dihukum ta'zir.

"Ta'zir itu tidak bisa diganti uang, lalu harus dihukum berat. Kalau hukumannya kebiri masih menyalahi, karena menyiksa selamanya. Ta'zir itu hukum berat, kalau hukum terberat tidak jera, maka sampai hukuman mati sah menurut tinjauan fiqih kita. Dihukum berat atau mati, hanya itu dua pilihan sesuai kaidah fiqih kita," bebernya.

"Ta'zir untuk diganti dengan harta benda gak bisa. Meski diganti hukuman lain, yang sifatnya pendidikan, itu ditolak ulama-ulama kita," tutup Romadhon Khotib.

Populer

Hanya Viral saat Groundbreaking, Proyek Bukit Algoritma Senilai Rp 18 Triliun Dipastikan Mangkrak

Kamis, 25 Mei 2023 | 16:17

Datangi Novel, Salsabila: Jika Berjuang untuk KPK Jangan Pakai Isu Rendahan, Apalagi Fitnah

Sabtu, 27 Mei 2023 | 18:28

Beredar Dugaan Peta Aliran Korupsi BTS Kominfo, Ada "Hidden Actor"

Selasa, 23 Mei 2023 | 16:44

Dijarah Habis-habisan oleh China, Zimbabwe Tutup Sementara Tambang Lithium Terbesar

Minggu, 28 Mei 2023 | 11:28

Data BPS Lebih Akurat Daripada Data TGB Soal Jalan Nasional dan Jalan Desa

Selasa, 23 Mei 2023 | 13:22

Tragedi '98 Terulang Kembali?

Selasa, 23 Mei 2023 | 11:22

Sebelum Kembali Maju Pilkada, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Diminta Banyak Muhasabah

Minggu, 28 Mei 2023 | 05:58

UPDATE

Petinggi Eropa Ramai-ramai ke Singapura, Tekan Pemimpin Asia untuk Ikut Mengutuk Rusia

Jumat, 02 Juni 2023 | 06:38

Bukan Hanya Tokoh Kunci, Anies Paham SBY Bisa Turun Gunung Kuasai Jatim Menangkan Pilpres 2024

Jumat, 02 Juni 2023 | 06:12

Ada Keterlibatan Taliban dan Pakistan dalam Perdagangan Narkoba Kartel Afghanistan

Jumat, 02 Juni 2023 | 06:12

Dedi Kurnia: MK Tidak Dipercaya Jika Berani Putuskan Ubah Sistem Pemilu

Jumat, 02 Juni 2023 | 05:51

Anies Sadar Tokoh Kunci Penentu Capres Ada di Tangan SBY dan Surya Paloh

Jumat, 02 Juni 2023 | 04:47

Rania Lindi

Jumat, 02 Juni 2023 | 04:22

Kawal Kepemimpinanya Sampai Akhir, Jokowi Harus Turun Tangan di Pilpres

Jumat, 02 Juni 2023 | 03:41

Ajukan Gugatan UU Cipta Kerja, Jumhur Hidayat: MK Harus Hentikan Petualangan Presiden

Jumat, 02 Juni 2023 | 03:16

Jelang Pemilu 2024, Gus Nabil: Nasionalis dan Religius Penopang Persatuan Bangsa

Jumat, 02 Juni 2023 | 02:58

Bamsoet: Pelaku TPPO Harus Ditindak Tegas Tanpa Terkecuali

Jumat, 02 Juni 2023 | 02:34

Selengkapnya