Berita

Peluncuran buku berjudul 'Demokrasi di Era Post Truth' karya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Prof Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan/Repro

Nusantara

Melalui Buku 'Demokrasi di Era Post Truth', Budi Gunawan Edukasi Masyarakat Bijak Bermedia Sosial

JUMAT, 10 DESEMBER 2021 | 19:39 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Buku berjudul 'Demokrasi di Era Post Truth' karya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Prof Jenderal (Purn) Budi Gunawan yang baru saja diluncurkan, mendapat sambutan baik dari kalangan influencer.

Salah satu Influencer yang mengapresiasi adalah YouTuber Atta Halilintar. Menantu Musisi Anang Hermansyah itu berpendapat, buku yang ditulis oleh Budi Gunawan itu memberikan pelajaran terkait bermedia sosial, terutama dalam belajar menyaring informasi dan tidak mudah percaya dengan hoax.

"Buku karya dari Prof Jenderal (Purn) Budi Gunawan ini sangat luar bisa. Zaman sekarang sangat perlu kita belajar agar tidak jadi tangan-tangan hoax," ujar Atta dalam acara peluncuran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (10/12).


Atta mengaku, di era kekinian memang cukup sering menemukan berita bohong di berbagai platform media sosial. Bagi dia, pengguna Medsos penting dan perlu mencerna serta memilih informasi secara bijaksana.

"Tinggal gimana kitanya sebagai anak muda bisa memilih-milih, melihat berita yang bagus dan engga, serta mencernanya. Jangan langsung gampang nge-post, itu bisa berakibat fatal untuk bangsa kita juga," terangnya.

Bagi Atta, buku karya Budi Gunawan memiliki pesan agar masyarakat lebih teliti dalam membaca informasi. Selain itu, buku tersebut juga memiliki bahasa yang ringan dan mudah dipahami, serta memiliki visual yang menarik.

"Maka penting sekali buku ini dibaca untuk anak-anak muda, karena banyak sekali pelajaran di dalamnya seperti perkembangan media sosial dan ada algoritmanya. Yang anak muda inginkan seperti bahasa yang ringan, ada gambar, dan lainnya ada di sini," terangnya.

"Buku Demokrasi di Era Post Truth cocok untuk anak muda pada masa ini, untuk Indonesia lebih baik," pungkasnya.

Adapun buku tersebut membahas tentang disinformasi di era post-truth sebagai ancaman kesehatan demokrasi elektoral.

Buku ini juga menyoroti pasal keyakinan personal yang lebih penting daripada fakta objektif dalam membangun opini publik, sehingga antara kebohongan dan kebenaran sulit diidentifikasi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya