Berita

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang juga adik kandung kandidat Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf/Net

Politik

Jawab Tudingan, Menag Yaqut: Sebagai Pembantu Presiden, Saya Tidak Terlibat Kontestasi Muktamar NU

MINGGU, 05 DESEMBER 2021 | 18:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akhirnya angkat bicara terkait berbagai tudingan terkait Muktamar Nahdlatul Ulama ke 34 di Lampung yang muncul belakangan ini.

Menag Yaqut dalam sebulan terakhir terus dikait-kaitkan telah diduga melakukan penyalahgunaan wewenang.

Tudingan yang muncul tidak main-main, mulai dugaan sabotase Muktamar dengan memesan banyak kamar di lokasi Muktamar, termasuk disebut melakukan ancaman kepada ASN Kemenag yang menjabat petinggi NU wilayah dan kabupaten.

Yaqut menjelaskan, sebagai Ketua Umum GP Ansor ia mendukung penuh pelaksanaan muktamar NU pada tanggal 17-19 Desember sesuai hasil koordinasi nasional. Argumentasi Politisi PKB itu adalah regenerasi sebuah organisasi mutlak harus dilakukan.

Terkait posisinya sebagai adik kandung salah satu kandidat yakni Yahya Cholil Staquf, ia memastikan dirinya akan mendukung penuh kakaknya. Sikap politik yang ia ambil sejalan dengan ajaran ayahandanya KH Cholil Bisri.

"Sebagai saudara kandung muda, Allah yarham Abah mengajarkan untuk tidak menentang dan bertentangan sesama saudara. Apalagi saudara lebih tua. Ikuti dan dukung sebisanya,” kata Yaqut melalui laman media sosial pribadinya, Minggu (5/12)

Meski demikian, Yaqut menegaskan posisinya yang saat ini menjabat Menteri Agama mengharuskan dirinya netral.

Sebagai pembantu Presiden Joko Widodo, Yaqut menjelaskan, dirinya hanya memiliki otoritas untuk mendukung kegiatan organisasi massa. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan intervensi terkait dinamika Muktamar NU.

Secara halus, pria yang akrab disapa Gus menteri ini menyampaikan satiran kepada mereka yang menyerang dirinya untuk lebih banyak minum kopi dan pergi jalan-jalan untuk menenangkan pikiran jelang Muktamar NU ke-34.

"Sebagai pembantu Presiden, saya tidak terlibat dalam kontestasi karena memang negara hanya bersifat fasilitasi atas kegiatan dan dinamika Ormas. Kalau sampai di sini tidak paham juga, mungkin kita perlu ngopi lebih banyak dan piknik lebih jauh,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya