Delegasi Indonesia dalam Konferensi Para Pionir Baitul Maqdis ke-12 yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, dari tanggal 1 sampai 5 Desember 2021./Ist
Delegasi pemuda Indonesia menghadiri Konferensi Para Pionir Baitul Maqdis ke-12 yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, dari tanggal 1 sampai 5 Desember besok.
Konfrensi dihadiri ratusan peserta dari berbagai negara dalam rangka Hari Solidaritas Internasional bersama Palestina yang jatuh pada 2 Desember.
Delegasi Indonesia antara lain terdiri dari Sekjen Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Riyan Hidayat, Hendri Satrio dari OIC Youth Indonesia, Ketua Umum PP Persis Ibrahim, Syamsul dari PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Harda dari Pemuda Muslimin.
Dalam keterangan yang diterima redaksi
Kantor Berita Politik RMOL, Riyan Hidayat mengatakan, kehadiran mereka dalam forum tersebut didasarkan pada perintah UUD 1945.
"Saya dan teman-teman hadir disini tidak lain guna membunyikan perintah UUD 45 yang menyatakan bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan,†ujar Riyan.
Dia mengingatkan, Bung Karno dan founding fathers lainnya memperjuangkan kemerdekaan Palestina, dan sudah menjadi kewajiban generasi muda Indonesia untuk melanjutkan perjuangan itu.
“Kita baca sejarah, Bung Karno tegas memposisikan diri dalam membela Palestina. Pemerintah hari ini kita dorong untuk pula bersikap demikian. Tidak elok abu-abu,†tegasnya.
Pihaknya juga mendorong pemerintah untuk terus melakukan berbagai upaya diplomasi strategis demi kemerdekaan Palestina.
"Tentu pendekatannya bukan lagi perang secara fisik, akan tetapi dengan pendekatan ekonomi, budaya, politik dan lain sebagainya,†sambung Riyan.
Menurutnya, kelantangan pemerintah dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina akan dibarengi dengan dukungan rakyat Indonesia.
“Ada rakyat di belakang. Rakyat dukung penuh,†demikian Riyan.
