Berita

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett/Net

Dunia

Minta Negosiasi Kesepakatan Nuklir Dihentikan, Israel Desak AS Tekan Iran

KAMIS, 02 DESEMBER 2021 | 17:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Israel kembali menuntut dihentikannya negosiasi kesepakatan nuklir dengan Iran. Alih-alih, Israel mendorong agar kekuatan dunia menerapkan langkah yang lebih keras untuk menekan Teheran.

Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Naftali Bennett dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Kamis (2/12).

"Iran melakukan pemerasan nuklir sebagai taktik negosiasi, dan ini harus dijawab dengan penghentian segera negosiasi dan penerapan langkah-langkah keras oleh kekuatan dunia," ujar Bennett, seperti dikutip Reuters.

Menurut seorang pejabat Israel, Bennett juga menyatakan keberatannya terhadap pencabutan sanksi terhadap Iran demi menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Rabu (1/12) mengatakan, Iran telah memulai proses pengayaan uranium hingga kemurnian 20 persen dengan satu kaskade, atau klaster, dari 166 mesin IR-6 canggih di fasilitas Fordow di bawah gunung.

Di bawah pemerintahan Donald Trump pada 2018, AS meninggalkan kesepakatan nuklir Iran, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Washington kemudian menerapkan kebijakan tekanan maksimum dengan memberlakukan berbagai sanksi terhadap Teheran.

Seiring dengan penerapan sanksi, Iran memberdayakan kembali nuklirnya dan memproduksi uranium jauh dari batas kesepakatan.

Namun setelah Joe Biden mengambil alih kekuasaan, AS dan Iran beserta negara-negara anggota KCPOA melakukan negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan di Wina, Austria.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya