Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Jelang Milad GAM, KPA Tak Larang Pengibaran Bendera Bintang Bulan

KAMIS, 02 DESEMBER 2021 | 09:15 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Soal pengibaran bendera bintang bulan pada milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 4 Desember lusa masih menjadi polemik. Ada yang meminta tidak ada pengibaran, ada pula yang tak akan melarang.

Jurubicara Komite Peralihan Aceh (KPA), Azhari Cage mengatakan, pihaknya tidak menyuruh dan tidak pula melarang pengibaran bendera bintang bulan pada saat milad GAM yang ke-16 tahun pada 4 Desember mendatang.

“Persoalan bendera bintang bulan itu sudah menjadi bendera Aceh sesuai Qanun Nomor 3 Tahun 2013. Sehingga KPA tidak dalam kapasitas menyuruh dan melarang pengibaran bendera tersebut,” jelas Azhari, melalui keterangannya yang dikutip Kantor Berita RMOLAceh, Rabu (1/12).

Menurut Azhari, yang berhak menindaklanjuti terkait polemik bendera bintang bulan ini adalah Gubernur Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh.

Dia menyebutkan Ketua KPA Pusat, Muzakir Manaf alias Mualem, menginstruksikan kepada para kader dan seluruh bekas kombatan GAM agar peringatan 4 Desember dilaksanakan seperti biasa. Yaitu, doa bersama, zikir, dan santunan anak yatim serta berziarah ke makam para bekas pejuang GAM.

Tujuan memperingati 4 Desember, lanjut dia, agar masyarakat Aceh tidak lupa pada sejarah. Karena bertepatan dengan tanggal tersebut, sebuah sejarah di masa lalu pernah terjadi dan tentu membekas di pikiran masyarakat Aceh bahkan dunia hingga saat ini.

Azhari menambahkan, untuk tahun ini secara komando pusat dan KPA wilayah Aceh Rayeuk, pihaknya akan memperingati 4 Desember di Meureu dengan doa bersama, santunan anak yatim, serta pengukuhan struktur KPA Aceh Rayeuk.

Pihaknya juga meminta aparat keamanan bila ada masyarakat yang mengibarkan bendera bintang bulan pada saat Milad GAM, hendaknya bisa mengedepankan upaya persuasif.

Azhari menilai, hal itu merupakan bentuk kekecewaan dari masyarakat karena belum berjalannya Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013.

"Kepada masyarakat juga kita meminta untuk terus menjaga damai yang telah berjalan selama 16 tahun ini," ujarnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya