Berita

Bandara Internasional Entebbe Uganda /Net

Dunia

Bantah Tudingan Ambil Alih Bandara Uganda, Beijing: Tidak Ada Proyek yang Direbut China

RABU, 01 DESEMBER 2021 | 12:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China akhirnya buka suara soal isu yang mengatakan bahwa negaranya mengambil alih kendali bandara internasional utama Uganda setelah negara itu gagal membayar utang.

Bantahan tersebut disampaikan langsung Kedutaan Besar China di Uganda pada Minggu (28/11) waktu setempat, dengan mengatakan bahwa tidak ada proyek di Afrika yang 'direbut' oleh China karena ketidakmampuan untuk mengembalikan pinjaman.

"Spekulasi jahat bahwa Uganda mengorbankan aset inti untuk mengumpulkan dana China tidak memiliki dasar faktual dan mendistorsi persahabatan tradisional antara China dan negara-negara berkembang, termasuk Uganda," kata juru bicara kedutaan, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (30/11).

"Tidak ada proyek di Afrika yang pernah 'direbut' oleh China karena tidak dapat membayar kembali pinjamannya. Sebaliknya, China dengan tegas mendukung dan bersedia terus melakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas Afrika untuk pembangunan mandiri," kata juru bicara itu.

Juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa kontrak pinjaman untuk proyek rekonstruksi Bandara Internasional Entebbe Uganda diselesaikan pada Maret 2015, di mana Bank Ekspor-Impor China menawarkan pinjaman 200 juta dolar AS.

"Terlepas dari dampak pandemi Covid-19, proyek tersebut telah berjalan dengan lancar dan 75,1 persen pekerjaan telah selesai berkat upaya bersama oleh perusahaan-perusahaan China dan otoritas Uganda terkait," menurut juru bicara itu.

Lebih lanjut juru bicara tersebut mencatat bahwa kontrak untuk proyek ini sejalan dengan aturan pembiayaan internasional.

“Kerja sama China-Uganda selalu berpegang pada prinsip keterbukaan, transparansi, kesetaraan, dan saling menguntungkan. Semua perjanjian pinjaman, termasuk proyek pembangunan dan perluasan Bandara Entebbe, ditandatangani secara sukarela oleh kedua belah pihak melalui dialog dan negosiasi. Tidak ada persyaratan tersembunyi dan tidak ada kondisi politik yang dilampirkan," kata juru bicara itu.

Kedutaan juga mengatakan bahwa selain proyek bandara, China juga telah memberikan dukungan keuangan di berbagai sektor ekonomi Uganda, termasuk pertanian, pendidikan, medis, sanitasi dan infrastruktur sosial.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya