Berita

Tangkapan layar saat Menteri BUMN Erick Thohir mampir di sebuah toilet SPBU berbayar/Repro

Publika

Erick Thohir Lakukan Pencitraan, Emang Salah?

Oleh: Tony Rosyid*
MINGGU, 28 NOVEMBER 2021 | 00:52 WIB

TOILET gratis! Itulah yang sekarang ramai jadi perbincangan publik. Pasalnya, viral video Erick Thohir, Menteri BUMN, meminta kepada Dirut Pertamina agar toilet di setiap SPBU Pertamina gratis.

"Untung besar, toilet masih bayar," kata Erick Thohir.

Pencitraan! Begitu stigma yang muncul. Kesan ini dominan di mata publik. Sebagian menuduh Erick Thohir sedang mengalihkan isu PCR. Opini yang berkembang: Erick Thohir harus ikut bertanggung jawab.

Lepas dari semua itu, sore tadi saya mampir ke toilet SPBU milik Pertamina di daerah Ciputat, ternyata memang gratis. Biasanya bayar.

Jangan bayangkan Rp 2.000-nya. Kalikan berapa juta sehari orang masuk ke toilet SPBU. Tentu, ini memberi kontribusi kepada masyarakat.

Dibanding hasil PCR? Begitu protes publik. Ini lain soal. Kalau ada masalah di situ, usut dan tuntaskan. Bukan hanya ramai di media. Mesti ada ujung. Sehingga semuanya harus klir.

Kembali soal toilet, kalau itu pencitraan, maka itu pencitraan yang bermanfaat. Nah, pencitraan model seperti ini mesti ditiru oleh pejabat yang lain. Konkret, langsung bisa dirasakan.

Rakyat enggak peduli itu pencitraan atau bukan. Yang rakyat tahu, kalau kebijakan itu dirasakan manfaatnya, diapresiasi. Kalau enggak ada manfaatnya, semua akan terbongkar kedoknya. Simpel!

Silakan yang mau pencitraan, ikuti cara Erick Thohir. Pencitraan yang langsung terasa dan dinikmati oleh rakyat.

Nah, mesti ada pencitraan-pencitraan dalam bentuk kebijakan yang lebih besar manfaatnya. Misal, harga minyak turun seiring dengan pandemi. Ini akan lebih keren lagi.

Kalau cuma marah-marah, pakai sandal jepit, blusukan sana-sini, tebar dan jualan senyum, itu mah kuno. Sudah enggak zaman.

Ambil kebijakan yang terukur, videokan, sebar ke publik, lalu besoknya rakyat merasakan kebijakan itu. Ini baru keren.

*Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya