Berita

Ilustrasi guru/Net

Nusantara

Duh, Guru Lulusan Sarjana di Serang Hanya Bergaji Rp 500 Ribu

JUMAT, 26 NOVEMBER 2021 | 08:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Gaji guru non-Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau guru honorer masih jauh dari kata mensejahterakan. Padahal, hampir semua guru di Kota Serang, Banten, itu lulusan sarjana, di mana biaya pendidikan perguruan tinggi tidak bisa dibilang murah.

Begitu disampaikan Ketua Persatuan Guru Kota Serang (PGRI), Ali Imron, saat menjadi pembicara di Acara Peringatan Hari Guru Tingkat Kota Serang di Hotel Dewija, Koya Serang, Kamis (25/11).

"Rata-rata guru itu S1. Pas kuliah saja rata-rata dibiayai sama orang tuanya Rp 1 juta per bulan. Masa ketika ngajar jadi guru honornya Rp 500 ribu," ujar Ali, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Ali menjelaskan, jika dihitung sesuai dengan kebutuhan hidup saat ini, maka honor tersebut tidak akan ketemu.

"Jadi kalau itung-itungan pake kalkulator, sampai rusak kalkulatornya pun tidak ketemu," sambungnya. "Mana ada, dengan Rp 500 ribu bisa hidup. Tapi faktanya guru-guru bisa hidup, bahkan bisa mengajar dan bisa eksis."

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Alpedi mengatakan, APBD Kota Serang dari 1,3 Triliun, 20 sampai 30 persen dialokasikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

"Jadi gaji guru non-PNS diperoleh dari dana BOS dan bantuan Pemkot berupa kadeudeuh Rp 200 ribu," katanya.

Dia berharap ada kewenangan dari pimpinan untuk peningkatan kesejahteraan guru honorer ini.

"Saya berharap ada tambahan honor agar gurunya bahagia. Kalau kadeudeuh dari pemkot Rp 500 ribu, saya bersyukur," tandasnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya