Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule saat berziarah di makam Gus Dur/Ist

Politik

Ziarah ke Makam Gus Dur, Ketum ProDEM: Dapat Pesan Luruskan Cita-cita Reformasi, Mestinya Luhut Mundur

RABU, 24 NOVEMBER 2021 | 19:27 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sekelompok aktivis berkunjung ke makam Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jombang, Jawa Timur pada hari ini, Rabu (24/11).

Para aktivis yang terlibat dalam safari spiritual ini antara lain Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule, mantan Ketum ProDEM Bambang Beathor Suryadi. Ada juga aktivis senior Hariman Siregar dan Bursah Zarnubi, serta Ariady Ahmad.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz yang akrap dipanggil Gus Kikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kepada Kantor Berita Politik RMOL, Iwan Sumule mengaku ikut menunaikan tugas spiritual, ziarah ke makam Gus Dur lantaran dirinya didatangi lewat mimpi.

Dalam mimpi tersebut, Gus Dur turut menyampaikan pesan agar Iwan Sumule bersama para aktivis pro demokrasi lainnya bersatu padu menyelamatkan Indonesia.

“Pesan beliau, Indonesia butuh perubahan, luruskan cita-cita reformasi,” tegasnya sesaat lalu, Rabu (24/11)

Iwan Sumule mengatakan bahwa raut wajah Gus Dur tampak sedih saat menyampaikan pesan tersebut. Ini lantaran Gus Dur sebagai presiden hasil reformasi tidak ingin pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi terus dibiarkan.

“Dan mungkin karena telah terjadi pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi yang membuat Gus Dur tampak sedih ketika datang lewat mimpi,” urainya.

Belum lama ini, ProDEM telah melaporkan dua menteri di Kabinet Indonesia Maju ke Polda Metro Jaya. Kedua menteri yang dilaporkan adalah Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir atas dugaan kolusi dan nepotisme dalam bisnis PCR.

Iwan Sumule berharap kasus ini diusut tuntas, sehingga cita-cita reformasi menghapus KKN bisa kembali ke arah yang benar.

“Mestinya Luhut dan Erick segera mengundurkan diri, karena dugaan perbuatan melawan hukum (pidana) kolusi dan nepotisme,” tutup Iwan Sumule.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Prabowo dan Gibran Hadiri Acara Nuzulul Quran di DPP Partai Golkar

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:46

Biden, Obama dan Clinton Diprotes karena Bela Israel di Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:39

Calon Walikota Surabaya yang Punya 3 Kriteria Ini Berpotensi Diusung Gerindra

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:23

Menlu Rusia: Rencana Perdamaian Ukraina Tidak Ada Gunanya

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Bawaslu Pastikan Lakukan Pencegahan Pelanggaran Netralitas ASN

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Terbukti Langgar Etik, Ketua PPK Kedaton Dipecat KPU Bandar Lampung

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:59

Kalau Ingin Gibran Aman, Jokowi Tak Usah Intervensi Pemerintahan Prabowo

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:41

Indonesia Mengglobal Bersama USAID Teman LPDP Ajak Pelajar Berani Belajar di AS

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:30

Ada Diskon Tarif Tol Buat Pemudik yang Berangkat Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:21

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan yang Digarap Bos Pakaian Dalam Hanan Supangkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:11

Selengkapnya