Berita

Tim penyelamat mencari empat ahli geologi yang hilang di Provinsi Yunnan, China barat daya/Net

Dunia

Sempat Dinyatakan Hilang di Pegunungan Ailao, Empat Ahli Geologi China Ditemukan Tewas

SENIN, 22 NOVEMBER 2021 | 15:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Empat ahli geologi China yang sebelumnya dinyatakan hilang akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa pada pada Senin pagi (22/11) waktu setempat.

Keempat ahli dari Pusat Survei Komprehensif Sumber Daya Alam Kunming dari Survei Geologi China, memasuki Pegunungan Ailao untuk mensurvei sumber daya kehutanan pada 13 November.

Dua hari kemudian, pemerintah daerah Kabupaten Zhenyuan, tempat keempat orang itu berangkat, menerima laporan bahwa mereka telah kehilangan kontak.


Pada Sabtu (20/11), tim penyelamat ditingkatkan dan dibagi menjadi 13 kelompok untuk operasi pencarian menyeluruh di sekitar tempat penampungan tempat para ahli geologi sebelumnya tinggal.

“Kami tidak akan melewatkan parit atau gua, dan operasi akan dilakukan baik di udara maupun di darat,” kata penyelamat Chen Peng saat itu, seraya mengatakan bahwa mereka akan menggunakan drone dan detektor inframerah di udara, seperti dikutip dari CGTN.

Terletak di pusat Yunnan, Pegunungan Ailao adalah batas antara Dataran Tinggi Yunnan-Guizhou dan Pegunungan Hengduan, dengan sebagian besar diklasifikasikan sebagai cagar alam tingkat nasional. Daerah ini dikenal dengan medannya yang terjal.

Zhang Zhaohui, wakil kepala Kabupaten Zhenyuan, mengatakan kepada pers bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa keempatnya, berusia antara 25 dan 32 tahun, membawa kompas, sekop, dan perbekalan yang hanya dapat menopang mereka selama sekitar satu setengah hari.

Wang Hongdong, petugas di Cagar Alam Nasional Pegunungan Ailao, mengatakan cuaca buruk mungkin menyebabkan para ahli geologi hilang, karena curah hujan yang terus menerus pada hari-hari sebelumnya menurunkan tingkat visibilitas di pegunungan, sehingga memudahkan orang tersesat.

Tebing gunung di cagar alam mungkin membuat mereka lebih sulit menemukan jalan keluar, tambahnya. Keanekaragaman hayati yang kaya di wilayah tersebut juga berarti bahwa ada beberapa hewan berbahaya, seperti beruang dan ular, yang merupakan risiko besar bagi ahli geologi dan penyelamat yang hilang, menurut beberapa laporan sebelumnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya