Berita

Mantan Ketua Umum MUI Profesor Din Syamsuddin/Net

Politik

Jika Desakan MUI Bubar Serius, Din Syamsuddin Siap Turun ke Jalan Pasang Badan

SENIN, 22 NOVEMBER 2021 | 14:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Desakan pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari pihak-pihak tertentu tidak perlu ditanggapi serius.

Namun, jika desakan tersebut benar dan serius adanya, mantan Ketua Umum MUI Profesor Din Syamsuddin siap turun ke jalan bersama umat Islam untuk menentang desakan itu.

"Ketahuilah kalau ada pihak, siapapun mereka, yang berani membubarkan MUI, maka mereka akan berhadapan dengan umat Islam di seluruh Tanah Air,” tegasnya kepada wartawan Senin siang (22/11).

“Sebagai yang pernah memegang amanah sebagai Ketua Umum MUI dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI saya siap turun lapangan," sambung Din Syamsuddin.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menilai, desakan pembubaran MUI boleh jadi benar adanya. Jika demikian, maka itu menunjukkan bahwa kelompok anti Islam atau islamofobia mulai merasa mendapat dukungan dari rezim berkuasa.

Ini ditandai dengan diamnya para penguasa dan terkesan membiarkan seruan tersebut. Kelompok anti Islam, sambung DIN, akhirnya merasa mendapatkan momentum dengan penangkapan sejumlah ulama atau mubaligh untuk menyuarakan pembubaran MUI.

Sementara jika desakan itu tidak benar adanya, maka hal tersebut hanya sebuah manuver untuk mengalihkan perhatian dari masalah besar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini. Juga menunjukkan adanya pelanggaran etika kekuasaan yang sedang didesakkan penyelesaiannya oleh sebagian rakyat.

"Mereka hanya ingin mengetes air (testing the water),” katanya.

Atas dasar itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menilai sebaiknya semua pihak tetap waspada, namun tetap kepala dingin menyikapi desakan dari kelompok yang ingin MUI dibubarkan.  

"Sesungguhnya mereka adalah kelompok pengecut yang hanya bisa mengumbar kata-kata tapi tidak berani melaksanakannya. Kita semua jangan beralih perhatian untuk terus melakukan amar makruf nahyi munkar terhadap kerusakan struktural dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya