Berita

Wayang Kulit Rampokan/Ist

Jaya Suprana

Wayangomologi Rampokan

MINGGU, 21 NOVEMBER 2021 | 18:49 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DI SAMPING Gunungan masih ada satu lagi warisan mahadesain wayang kulit yang tak henti mempesona lubuk sanubari saya yaitu Rampokan.

Mbah Goggle

Namun beda dengan Gunungan ternyata saya gagal menemukan penjelasan tentang Rampokan di dalam perbendaharaan data dan informasi mbah Google. Harap diperhatikan bahwa Rampokan hanya beda satu huruf dengan Rampogan, namun pada kenyataan kedua istilah itu saling beda makna seperti bumi dengan langit.

Ternyata hanya dua narasumber membahas Rampokan yaitu Tokopedia yang menjual wayang kardus Rampokan dengan harga Rp 35.000 dan situs discostid.com yang menawarkan wayang kulit Rampokan dengan predikat alusan demi mempermahal harga menjadi Rp 300.000.

Namun jika mencari foto wayang kulit Rampokan maka mbah Google menyajikan cukup meski tidak terlalu banyak pilihan.

Khayal

Agar tetap bisa menulis naskah serial wayangomologi ini, maka saya mencoba berkhayal tentang penjelasan mengenai apa sebenarnya desain wayang yang disebut Rampokan itu.

Menurut khayalan saya, Rampokan dihadirkan oleh para pembuat wayang kulit demi memenuhi kebutuhan ki dalang menampilkan suatu barisan laskar serdadu.

Lengkap dengan para perwira tinggi bahkan kuda serta kereta mau pun pedang, tombak, perisai lengkap dengan banner-banner. Tanpa harus bersusah payah memegang dan menampilkan puluhan wayang kulit secara serempak sekaligus.

Dengan adanya wayang kulit bersosok Rampokan maka dengan mudah namun nyata, secara simbolis ki dalang bisa menampilkan adegan pertempuran laskar serdadu Kurawa bertempur melawan laskar serdadu Pandawa.

Atau laskar raksasa Rahwana melawan laskar wanara Rama dengan menampilkan dua wayang Rampokan saling berhadapan di layar pergelaran wayang kulit.

Teknis Tetralis

Saya tidak tahu mengenai apakah ada Rampokan versi wayang golek atau jenis wayang lain-lain yang bukan wayang kulit. Menurut saya kandungan filosofis Rampokan memang tidak seluas-semendalam Gunungan.

Beda dengan Gunungan yang lebih introvert memang Rampokan lebih ekstrovert  fokus ke arah teknis teatralis pergelaran wayang kulit.

Agar tidak ngombro-ngombro ke sana ke mari dalam berkhayal ngawur, maka mohon diizinkan saya berhenti menulis tentang Rampokan sampai di sini saja. Terima Kasih.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya