Berita

Kedelai di tempat pembuatan tahu dan tempe di Aceh/RMOLAceh

Nusantara

Bikin Perajin Tahu Kelimpungan, Ini Penyebab Harga Kedelai di Aceh Melejit Tinggi

MINGGU, 21 NOVEMBER 2021 | 06:14 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kenaikan harga bahan baku kedelai di Provinsi Aceh banyak dipengaruhi faktor ketergantungan pasokan dari wilayah lain. Sebab, semua kedelai dipasok dari Medan Sumatera Utara. Ketika stok kedelan di Medan terganggu, otomatis hal ini langsung berdampak terhadap harga di Aceh.

“Di Aceh sendiri untuk bahan baku itu memang tidak ada. Jikapun ada bukan untuk kapasitas produksi pabrik hanya kebutuhan masyarakat saja, konsumsi sendiri,” kata salah satu perajin tahu di Aceh, Maulizar, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (20/11).

Menurut dia, kelangkaan kedelai di Aceh disebabkan impor melalui Medan juga berkurang. Karena kedelai kebanyakan diimpor dari luar negeri.


Maulizar pun berharap ada solusi dari pemerintah terhadap lonjakan kedelai.

“Kalau bisa sementara ini bahan bakunya itu disubsidikan. Kalau bisa usaha industri tahu dan tempe ini diperhatikan lah supaya tidak menambah pengangguran,” harap dia.

Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Gemilang, Gampong Baro, Banda Aceh, Ilham, menyebutkan harga kedelai melonjak hingga mencapai Rp 530 ribu per karung.

“Sebelumnya (Rp) 510 ribu per karung. Isinya 50 kilogram," kata Ilham kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (20/11).

Ilham menjelaskan, kenaikan itu diakibatkan pasokan yang berkurang. Bahkan sempat putus pada pekan lalu. Penjual, memasok barang dari Medan. Sedangkan di Aceh, kedelai memang tidak ada.

Ilham mengaku tidak mengetahui penyebab pemasokan kedelai bisa putus dari Medan.

“Biasa dikirim 50 ton per minggunya,” jelas Ilham.

Ilham mengharapkan kenaikan harga dan kelangkaan kedelai dapat segera diatasi oleh Pemerintah Aceh. Karena kedelai juga suatu kebutuhan rumah tangga, dan bahan baku bagi pembuat tahu dan tempe, dan lainnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya