Berita

KSP Moeldoko saat ditolak oleh masa aksi Kamisan di Semarang/Net

Nusantara

DPN HKTI Tanggapi Penolakan Moeldoko oleh Massa Aksi Kamisan di Semarang

JUMAT, 19 NOVEMBER 2021 | 22:38 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (Sekjen HKTI), Mayjen (Purn) Bambang Budi Waluyo menyesalkan insiden penolakan oleh massa Aksi Kamisan di Semarang terhadap Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan sejumlah pejabat lainnya. Sebagaimana diketahui, selain menjabat sebagai Kepala KSP, Moeldoko juga merupakan Ketua Umum DPN HKTI.

"Sebenarnya bukan diusir ya. Yang diviralkan di media sosial terlalu berlebihan dan seolah-olah kata 'diusir' itu sengaja digunakan untuk menyudutkan Pak Moeldoko. Apalagi saat itu beliau tidak sendiri. Ada Komisioner Komnas HAM, Walikota Semarang, Walikota Kediri dan Kapolrestabes Semarang. Sangat disesalkan. Semoga ke depan kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujar Bambang Budi Waluyo, Jumat (19/11).

Menurutnya, kesediaan Moeldoko dan para pejabat pemerintah lainnya untuk menghampiri massa Aksi Kamisan di Semarang merupakan wujud komitmen negara untuk menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM. Seharusnya, kesempatan tersebut digunakan sebaik-baiknya untuk menyampaikan aspirasi.

"Demo itu kan tujuannya menyampaikan aspirasi. Tapi ketika ada pejabat pemerintah yang mau turun langsung ke lapangan untuk mendengarkan, kenapa ditolak? Ini kan jadi tanda tanya publik, maunya apa? Sengaja demo-demo doang karena ada yang suruh? Harusnya kan mereka bersyukur ada pejabat sekelas Kepala KSP yang mau menyerap aspirasi mereka secara langsung untuk kemudian diolah dan diteruskan ke Kementerian atau Lembaga terkait," tutur dia.

Katanya, Moeldoko memang memiliki sensitivitas tinggi terhadap aspirasi masyarakat. Seringkali secara spontanitas Moeldoko menghampiri massa walaupun di luar agenda kunjungan utama. Kebiasaan ini sejalan dengan program 'KSP Mendengar' yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Bagaimana KSP menjadi institusi yang responsif terhadap segala macam keluh-kesah masyarakat.

"Pak Moeldoko menghampiri massa justru karena beliau sangat peduli dan berupaya membangun komunikasi secara langsung dengan masyarakat. Seperti yang selama ini beliau lakukan melalui program 'KSP Mendengar'. Betapa banyak persoalan-persoalan yang tadinya buntu kemudian muncul titik terang setelah diwadahi oleh Pak Moeldoko. Nah, kenapa massa Aksi Kamisan tidak memanfaatkan ruang komunikasi yang ada di depan mata?" pungkas Bambang Budi Waluyo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya