Berita

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu/Net

Dunia

Azerbaijan-Armenia Bentrok Lagi: Turki Kecam Keras Yerevan, Rusia Anjurkan Mediasi

KAMIS, 18 NOVEMBER 2021 | 15:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bentrokan yang kembali terjadi antara dua musuh lama, Azerbaijan dan Armenia, membuat Turki melontarkan tanggapan kerasnya. Turki menuding Armenia telah melakukan 'serangan teroris' kepada Azerbaijan.

Sebagai sekutu lama, Turki tidak akan meninggalkan Azerbaijan terutama di saat-saat seperti ini, dan akan selalu berdiri bersama Azerbaijan untuk melawan semua tindakan Armenia.

"Tindakan Armenia di wilayah Syunik adalah serangan teroris. Kami tidak akan meninggalkan persaudaraan Azerbaijan," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada konferensi pers di Ankara, Rabu (17/11).

Azerbaijan telah mendapatkan kembali tanahnya. Cavusoglu mendesak semua pihak untuk mencermati langkah Azerbaijan yang saat ini mulai membangun dan melaksanakan proyek-proyek penting untuk stabilitas di kawasan itu. Azerbaijan berdiri di atas perjanjian perdamaian yang diusulkannya. Hal berbeda yang dilakukan oleh pihak Armenia yang justru sellau melakukan penyerangan, menurutnya.

"Armenia menyelinap ke tanah Azerbaijan tak lama setelah gencatan senjata dan menyerang tentara Azerbaijan. Ini adalah serangan teroris," ujarnya, seperti dikutip dari Frontier.

Cavusoglu menekankan, mestinya Armenia menyadari bahwa segala provokasi yang dilakukan terhadap Azerbaijan adalah sia-sia.

Pasukan Armenia dan Azerbaijan kembali bentrok di perbatasan Syunik pada Selasa (16/11). Pihak Armenia mengatakan bahwa tentara Azerbaijan melancarkan serangan ke wilayah Armenia, menimbulkan ketegangan, dan jalan raya yang menghubungkan ibu kota Armenia dengan wilayah selatan dan Iran, memanas.

Hal berbeda disampaikan pihak Azerbaijan yang menuding tentara Armenia-lah yang melakukan provokasi. Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan bahwa pasukan Armenia menyerang pos-pos militer Azerbaijan.

Rusia pun turun tangan. Menteri Pertahanan Sergey Shoigu melakukan panggilan telepon dengan rekan-rekannya dari kedua belah pihak untuk memstikan bahwa bentrokan tidak berkembang semakin luas.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya