Berita

Pengamat politik Ujang Komarudin/Net

Politik

Densus 88 Mesti Membuktikan dengan Data Lengkap Keterlibatan Tiga Ulama dengan JI

RABU, 17 NOVEMBER 2021 | 20:43 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sebanyak tiga ulama ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88, lantaran diduga menjadi anggota salah satu kelompok radikal Jemaah Islamiyah.

Pengamat politik Ujang Komarudin berpendapat, Densus 88 perlu membuktikan secara transparan kepada publik terkait dugaan keterlibatan ulama-ulama tersebut apakah tergabung dalam kelompok Jemaah Islamiyah atau tidak.

"Densus mesti punya data yang kuat atas keterlibatan mereka. Jangan sampai baru dugaan sudah langsung ditangkap," ujar Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/11).

Ujang melihat, dari tiga mubaligh yang ditangkap, Densus 88 menyebut salah satunya yang merupakan Ketum PDRI terbukti mengumpulkan Anggota Jamaah Islamiyah.

"Ya, dibuktikan saja oleh Densus," pintanya.

Direktur eksekutif Indonesia Political Review ini menilai, Densus 88 perlu membutikan dengan data-data yang akurat terhadap penangkapan sejumlah ulama tersebut.

"Semua orang bisa dituduh teroris, siapapun dia. Termasuk ulama MUI. Namun penangkapan itu mesti dibuktikan dengan bukti-bukti dan data-data akurat. Jangan sampai orang yang baru diduga tapi sudah ditangkap," tutupnya.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan operasi penangkapan terhadap tiga orang terduga teroris. Satu diantaranya merupakan anggota komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ketiganya merupakan kelompok dari Jamaah Islamiyah (JI), yakni AA (44) bekerja sebagai dosen, ditangkap Selasa pagi, pukul 05.49 WIB di kediamannya, Jalan Raya Legok, Blok Masjid, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Kemudian terduga teroris berinisial AZ (50), berprofesi sebagai dosen, ditangkap pukul 04.39 WIB di wilayah Merbabu Raya, Perumahan Pondok Melati, Bekasi. Satu lagi berinisial FAO, ditangkap di Kelurahan Jati Melati, Kota Bekasi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya