Berita

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)/Ist

Politik

Presidium KAMI: Mafia SDA Merajalela, Pejabat Bisnis PCR dan Rakyat Jadi Korban

JUMAT, 12 NOVEMBER 2021 | 22:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kondisi bangsa Indonesia dewasa ini tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja. Tata kelola pemerintahan di tengah pandemi Covid-19 faktanya semakin buruk dan jauh dari konsep negara demokrasi berlandaskan Pancasila.

Demikian ditegaskan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang tertuang dalam maklumat kedua untuk menyelamatkan Indonesia.

Di sektor ekonomi, utang pemerintah menjadi persoalan berat. Termasuk utang BUMN dan Bank Indonesia (BI), yang mana menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) berpotensi gagal bayar.


Konsekuensinya, ketika utang semakin bertambah dengan alasan penanganan pandemi, pemerintah tidak dapat meningkatkan penerimaan negara melalui pendapatan pajak, salah satunya dari pemanfaatan sumber daya alam.

"Ini akibat para mafia sumber daya alam selama ini tidak membayar pajak sebagaimana mestinya, bahkan menimbulkan deforestasi dan kerusakan SDA yang mengancam keberlangsungan lingkungan hidup agar dapat dinikmati generasi mendatang," tegas Presidium KAMI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Jumat (12/11).

Ironisnya, kata Gatot, pemerintah justru berencana menaikkan pendapatan pajak melalui sektor-sektor ekonomi yang menambah beban masyarakat lapisan menengah-bawah, seperti sembako, pendidikan, dan kesehatan.

Aspek lain yang disoroti Presidium KAMI adalah peran ganda para pejabat di masa pandemi. Para pejabat negara berperan sebagai pengambil keputusan dan kebijakan penanganan pandemi, sekaligus juga menjadi pelaku bisnis terkait obat Covid-19 dan jasa PCR.

"Ini menunjukkan para pejabat negara yang seharusnya peduli kepada rakyat yang sedang kesulitan hidup, justru terlibat dalam konflik kepentingan," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya