Berita

Ribuan orang berkumpul di depan gedung parlemen Selandia Baru, tolak mandat vaksin Covid-19/Net

Dunia

Ribuan Orang Selandia Baru Berkumpul di Depan Gedung Parlemen, Tolak Mandat Vaksin Covid dan Penguncian

SELASA, 09 NOVEMBER 2021 | 13:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ribuan orang berkumpul di depan gedung parlemen Selandia Baru untuk memprotes aturan wajib vaksin dan juga menuntut pembukaan penguncian, Selasa (9/11).

Aparat meningkatkan langkah-langkah keamanan di sekitar gedung, bersiaga untuk menjaga kemungkinan yang tidak diharapkan.

Sekitar tiga ribu orang berkumpul dengan membawa atribut protes dan spanduk bertuliskan keluhan di mana sebagian orang kehilangan pekerjaan akibat penguncian. Ada juga yang membawa bendera 'Trump 2000', serta slogan-slogan yang ditujukan untuk Perdana Menteri Jacinda Ardern seperti 'Anti-Jacinda' dan 'Kebohongan Media', serta 'Kiwi Bukan Tikus Lab".

"Saya tidak ingin dipaksa menerima sesuatu di dalam tubuh saya," kata seorang pengunjuk rasa anti-vaksin.

Hampir semua pengunjuk rasa tidak mengenakan masker. Sebagian daripengunjuk rasa adalah penduduk asli Selandia Baru. Mereka berkerumun tanpa batas jarak, meningkatkan kekhawatiran penyebaran virus corona yang belum menunjukkan tanda-tanda menurunan di negeri itu.

Meski berjumlah ribuan, aksi protes berjalan damai. Tidak ada keributan dan tidak ada penangkapan. Demonstran membubarkan diri setelah melakukan haka massal di halaman parlemen. Haka adalah tradisi Maori yang digunakan dalam beberapa acara yang gunanya untuk mengintimidasi lawan, untuk merayakan, dan juga untuk menyampaikan pesan duka.

Selandia Baru termasuk negara dengan kasus Covid yang rendah. Namun, belakangan angka kasus baru meningkat menjadi 125 dalam 24 jam. Mendorong pemerintah untuk memberlakukan aturan Covid dan mengamatkan suntikan vaksin.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Cuma Rebut 1 Gelar dari 4 Turnamen, Ini Catatan PBSI

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:37

Anggaran Dipangkas Belasan Triliun, Menag: Jangan Takut!

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:31

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen Sepanjang 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:23

Aset Raib ID Food Ancam Asta Cita Prabowo

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:13

Persoalkan Penetapan Tersangka, Tim Hukum Hasto Ungkap Sprindik Bocor

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:10

Setelah Identifikasi, Jasa Raharja Pastikan Salurkan Santunan Kecelakaan GTO Ciawi

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:59

Truk Pengangkut Galon Kecelakaan, Saham Induk Aqua Anjlok Merosot 1,65 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:57

Komisi V DPR Minta Polisi Investigasi Perusahaan Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:51

Partai Buruh Geruduk Kantor Bahlil Protes LPG 3 Kg Langka

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:41

DPR Siap Bikin Panja Imbas Laka Maut Truk Galon Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30

Selengkapnya