Berita

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern/Net

Dunia

Ada Potensi Konflik dengan China, Jacinda Ardern Sambut AS di Indo-Pasifik

MINGGU, 07 NOVEMBER 2021 | 10:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Selandia Baru telah lama berusaha untuk tidak masuk dalam perselisihan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Meski begitu, Selandia Baru juga tampaknya tidak mengesampingkan adanya potensi konflik dengan Beijing.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan NBC pada Minggu (7/11), Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pihaknya menyambut baik keterlibatan AS yang lebih besar di kawasan Indo-Pasifik.

Ardern mengatakan, AS di bawah pemerintahan Joe Biden memiliki peranan yang sangat penting dalam pertahanan strategis, ekonomi, dan hubungan perdagangan di kawasan.

"Kami menyambut kehadiran fisik itu, menjadi bagian dari pembicaraan penting di wilayah kami," ujar Ardern, seperti dikutip Reuters.

"Dan kita telah melihat, kita telah melihat keterlibatan yang lebih besar belakangan ini," tambahnya.

Ardern kemudian menegaskan kembali posisi pemerintahannya, dengan menyebut akan mengejar kebijakan integritas dengan China.

"Kami masih percaya bahwa kami memiliki kedewasaan dalam hubungan kami untuk mengangkat isu-isu yang kami khawatirkan, baik itu masalah hak asasi manusia, baik itu masalah tenaga kerja, baik itu masalah lingkungan," kata Ardern.

"Dan sangat penting bagi kami bahwa kami terus dapat melakukan itu dan melakukan itu terlepas dari ikatan perdagangan itu," lanjutnya.

Hubungan antara tetangga Selandia Baru, Australia, dan China telah memburuk secara nyata sejak 2018, ketika Canberra melarang Huawei Technologies Co dari jaringan broadband 5G.

Hubungan semakin buruk pada tahun lalu ketika Australia menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul pandemi virus corona, yang pertama kali dilaporkan di China tengah pada 2019.

Ardern sendiri akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak online minggu depan para pemimpin dari Asia-Pasifik, termasuk Amerika Serikat, China dan Jepang, untuk membahas bagaimana kawasan itu dapat pulih dari pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi berikutnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya