Berita

Ketua Umum Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Adi Warman/RMOLJatim

Politik

16 Kepala Daerah Tersandung Korupsi, GNPK: Ada Apa dengan Jawa Timur?

SABTU, 06 NOVEMBER 2021 | 16:30 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Dalam rentang 7 tahun sejak 2014, 16 dari 38 kepala daerah di Jawa Timur tersandung kasus korupsi.

Data tersebut membuat Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) menyerukan untuk segera tancap gas memerangi praktik rasuah di Jatim.

Ketua Umum GNPK, Adi Warman menegaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Kejati Jatim, perwakilan KPK Jatim, hingga organisasi wartawan untuk mencari tahu mengapa di Jawa Timur banyak terjadi korupsi.


"Ini ada sesuatu yang salah. Di jajaran kepolisian baru-baru ini di tingkat wilayah hukum Polda ada tiga oknum, di Kejaksaan juga gitu. Ini ada apa di Jawa Timur?" ujar Adi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (6/11).

Adi juga meminta pengurus DPP GNPK Jatim yang baru untuk menerapkan strategi 'total football' dalam memberantas korupsi. Sebab, bangkrutnya sebuah negara bukan karena menyubsidi rakyat, melainkan dikorupsi oleh pejabatnya.

"Harus dievaluasi, harus dicari jalan keluarnya. Bayangkan dari 38 kepala daerah, 16 (tersandung korupsi) dari tahun 2014 sampai tahun 2021. 16 kepala daerah loh, berarti hampir 50 persen (kena korupsi)," tegasnya.

Rizky Putra Yudhapradana yang baru terpilih sebagai Ketua DPP GNPK Jatim menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengawal beberapa kasus korupsi seperti instansi badan pertanahan, kejaksaan termasuk di kepolisian Sumenep dan wilayah lainnya.

"Kami juga Banyuwangi ada dugaan jual beli vonis, yang paling baru ada satu daerah belum bisa saya sebutkan karena kami berencana mau OTT (Operasi Tangkap Tangan) bersama saber pungli Mabes (Polri)," ujar Rizky.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya