Berita

Ethiopia umumkan keadaan darurat/Net

Dunia

Pemberontak Ancam Serang Ibukota, Ethiopia Umumkan Keadaan Darurat

RABU, 03 NOVEMBER 2021 | 11:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Ethiopia mengumumkan keadaan darurat, seiring dengan memburuknya situasi keamanan di wilayah Tigray.

Keadaan darurat diumumkan selama enam bulan pada Selasa (2/11), seperti dimuat RT. Langkah itu dilakukan setelah pasukan yang setia kepada Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) merebut beberapa kota selama beberapa hari terakhir dan menyatakan niat untuk maju ke ibukota Addis Ababa.

"Negara kita menghadapi bahaya besar terhadap eksistensi, kedaulatan, dan persatuannya. Dan kami tidak dapat menghilangkan bahaya ini melalui sistem dan prosedur penegakan hukum yang biasa," kata Menteri Kehakiman Gedion Timothewos.

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan ratusan tentara Ethiopia menyerah, dengan banyak unit perangkat keras militer ditangkap atau dihancurkan oleh pemberontak.

Selama akhir pekan, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mendesak warga untuk mengangkat senjata dan membantu pasukan pemerintah.

Menjelang pengumuman keadaan darurat, pihak berwenang Ethiopia juga mendesak warga untuk mendaftarkan senjata apa pun yang mereka miliki dan bersiap untuk mempertahankan wilayah mereka.

Krisis yang semakin dalam mendorong kedutaan AS di Ethiopia untuk mendesak setiap orang Amerika yang saat ini berada di negara itu untuk berkemas dan pergi, sambil melarang personelnya sendiri meninggalkan ibukota.

“Personil Kedutaan Besar AS saat ini dilarang bepergian ke luar batas kota Addis Ababa. Kami sangat menyarankan agar warga AS secara serius mempertimbangkan kembali perjalanan ke Ethiopia dan mereka yang saat ini berada di Ethiopia mempertimbangkan untuk membuat persiapan untuk meninggalkan negara itu,” jelas misi tersebut.

Sebelumnya pada hari itu, AS juga mengumumkan rencana untuk menghapus Ethiopia dari daftar manfaat perdagangannya, yang memberikan akses bebas bea ke pasar Amerika.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya