Berita

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu (kanan) menerima medali peringatan oleh Ketua Senat Ceko Milos Vystrcil selama kunjungannya ke Praha pada 27 Oktober 2021/Net

Dunia

Kisahkan Rumitnya Hubungan Taipei-Beijing, Joseph Wu Ingatkan Negara-negara Eropa Agar Berpikir Dua kali Berhubungan dengan China

SABTU, 30 OKTOBER 2021 | 10:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Negara-negara Eropa, termasuk Hungaria, Rumania, dan Serbia, mestinya "berpikir dua kali" untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan China.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu memperingatkan selama perjalanan diplomatiknya di Eropa. Menurutnya, "berpikir dua kali" perlu dilakukan sebelum kebijakan luar negeri negara-negara itu menjadi "miring".  

“Jika Anda berpikir bahwa Anda bergantung pada China, kebijakan luar negeri Anda mungkin menjadi miring,” kata Wu, seperti dikutip dari Radio Liberty, Jumat (29/10).

Ia menambahkan, ketika negara-megara itu terikat dan bergantung dengan China secara ekonomi dan politik, maka peluang bisnis mereka akan terancam.

Seruan itu datang saat Wu melakukan tur Eropa beberapa hari lalu. Perjalanan yang dikecam China yang dianggap telah melanggar prinsip satu China.

Wu menawarkan kepada negara-negara Eropa bahwa Taiwan bisa menjadi alternatif kecil, yang terbuka dan demokratis, untuk menyikapi politik otoriter Beijing yang dikenal sebagai 'pejuang serigala'. China sejauh ini dikenal dengan taktiknya menabur "diplomasi jebakan utang" yang telah dikaitkan dengan investasi China di seluruh dunia, dari Afrika hingga Asia Tengah.

Dalam wawancara dengan jaringan media di Praha. Wu mengatakan bahwa Taiwan sedang mencari "teman baru" di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.

Taiwan berpisah dari China selama perang saudara pada 1949. Wu mengatakan, pengalaman Pulau Taiwan berurusan dengan China menjadi pelajaran berharga dan mungkin juga bagi negara-negara yang telah mendaftar untuk usaha China seperti Belt and Road Initiative (BRI), menurutnya.

Wu juga mengatakan, negara-negara seperti Hongaria, Montenegro, dan Serbia telah merangkul investasi China dan menandatangani proyek-proyek besar dengan kedok BRI yang telah terperosok dalam tuduhan korupsi dan laporan kerusakan lingkungan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya