Berita

Bupati Musi Banyuasin (Muba) periode 2017-2022, Dodi Reza Alex Noerdin (kiri)/Net

Hukum

KPK Usut Arahan Khusus Bupati Dodi Reza Alex soal Proyek Pemkab Muba

KAMIS, 28 OKTOBER 2021 | 11:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bupati Musi Banyuasin (Muba) periode 2017-2022, Dodi Reza Alex (DRA) disebut memberikan arahan khusus dalam setiap proyek pekerjaan di Pemerintah Kabupaten Muba, Sumatera Selatan TA 2021.

Hal itu merupakan salah satu materi yang didalami penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat memeriksa saksi-saksi di kantor Satbrimobda Sumsel pada Rabu (27/10).

Saksi-saksi yang diperiksa yaitu, Lupi selaku Kepala Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan  Dinas PUPR Pemkab Muba; Suhari selaku Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset Dinas PUPR Pemkab Muba; Ade Irawan selaku Bendahara Pengeluaran pada Dinas PUPR Pemkab Muba.

Selanjutnya, Rudianto selaku Sekretaris Badan Diklat Kepegawaian Daerah Pemkab Muba; Deni Sapatra selaku Staf Bagian Kepegawaian Dinas PUPR Pemkab Muba; Apriansyah selaku Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Pemkab Muba; dan Adijayanegara Sediyatma selaku Kasi Pengawasan dan Evaluasi Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Pemkab Muba.

"Para saksi hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait berbagai proyek di Pemkab Musi Banyuasin dan dugaan arahan khusus dari tersangka DRA melalui tersangka HM dan pihak terkait lainnya dalam setiap proyek pekerjaan tersebut," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Kamis siang (28/10).

KPK pada Jumat (15/10) melakukan OTT di wilayah Muba, Sumsel dan mengamankan delapan orang termasuk Dodi Reza Alex. Dodi kini telah ditetapkan tersangka bersama dengan Herman Mayori (HM) selaku Kadis PUPR Kabupaten Muba; Eddi Umari (EU) selaku Kabid SDA yang juga PPK Dinas PUPR Kabupaten Muba; dan Suhandy (SUH) selaku Direktur PT Selaras Simpati Nusantara (SSN).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya