Berita

Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevry Hanteru Sitorus/Net

Politik

Kelebihan Jokowi Dibanding SBY Versi Deddy Sitorus PDIP

MINGGU, 24 OKTOBER 2021 | 11:57 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

PDI Perjuangan mulai mengurai sejumlah kesuksesan yang berhasil diraih Presiden Joko Widodo dan membandingkannya dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Perbandingan ini disampaikan setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melayangkan kritik kepada 10 tahun pemerintahan sebelum Jokowi. Kritik itu disampaikan Hasto bersamaan dengan pujian kepada pemerintahan Jokowi.

Buntutnya, adu argumen dilempar para kader PDIP dan Demokrat terjadi.


Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevry Hanteru Sitorus bahkan membeberkan daftar panjang kelebihan Jokowi dibanding SBY.

"Jokowi itu seorang eksekutor, SBY tukang mikir. Jokowi detail dalam eksekusi, SBY detail dalam rapat. Jokowi selalu melakukan inovasi, SBY suka basa basi,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (24/10).

Selain itu, Dedt juga menyinggung soal pembangunan infrastruktur antara pemerintahan Jokowi dengan SBY.

Era Jokowi banyak membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan bangsa. Sementara SBY, sambungnya, banyak mengeluarkan album musik.

“Zaman Pak Jokowi penuh keterbatasan dalam hal pertumbuhan ekonomi karena krisis global dan pandemi, jaman Pak SBY menikmati pertumbuhan ekonomi karena harga komoditi,” katanya.

Pertumbuhan ekonomi juga disinggung Deddy, menurutnya selama ini Jokowi stabil dalam mengamankan keuangan nasional meski dihantam pandemi bertubi-tubi dalam setahun belakangan.

“Zaman Jokowi pertumbuhan ekonomi dinikmati rakyat, jaman SBY rakyat tidak menikmati karena inflasi. Zaman Jokowi anggaran digunakan untuk membangun, jaman SBY anggaran dibakar untuk subsidi,” katanya.

Terakhir Deddy juga menyinggung soal pembagian lahan yang dilakukan Jokowi, namun tidak dilakukan oleh SBY.

“Zaman Jokowi bagi-bagi lahan untuk rakyat, zaman SBY bagi-bagi lahan untuk konglomerat,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya