Berita

Pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Taufiq A Rahim/Ist

Politik

Ketika Kepentingan Politik Sandera APB Aceh 2022

SABTU, 23 OKTOBER 2021 | 04:24 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2022 saat ini makin tidak jelas, tidak transparan dan terindikasi semakin kacau. Sebab, APBA tidak lagi selaras dengan sirkulasi pembahasan secara normal dan standar prosesi anggaran belanja publik untuk pembangunan dan percepatan perubahan kehidupan rakyat Aceh.

"APBA 2022 semakin tersembunyi, tidak diketahui keberadaaan dalam rimba politik, antara kepentingan politik eksekutif dan legislatif Aceh," kata pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Taufiq Abdul Rahim, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jumat (22/10).

Menurut Taufiq, tahun 2022 adalah tahun politik. Di mana jabatan Gubernur Aceh berakhir sesuai sirkulasi masa jabatan 2017-2022. Sementara secara regulasi Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh tahun 2022, namun ada hambatan putusan pemerintah pusat untuk menggelar Pilkada serentak pada 2024.

Namun demikian jabatan Gubernur Aceh tetap berakhir 2022. Ini menjadikan tahun politik Aceh semakin mengalami eskalasi.

Meskipun Pilkada 2022 tidak jelas, bisa saja jika secara politik mengabaikan dan atau melabrak UUPA Pilkada Aceh dilaksanakan 2024, karena ada kekuasaan politik nasional yang masih tetap mencengkeram Aceh.

"Sehingga APBA 2022 dimanfaatkan untuk kapitalisasi politik, baik untuk target Pilkada 2022 maupun 2024, karena untuk tahun politik 2024 juga Pemilihan Umum serentak legislatif dan presiden yang saat ini sudah mulai menggema 'gaungan' politik partai maupun calon yang digadang-gadang untuk dicalonkan sebagai Presiden RI," ujarnya.

Ditambahkan Taufiq, aturan baru tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu, Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 (mencabut PP Nomor 58 Tahun 2005) dan juga diperkuat oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 77 Tahun 2020, ini penyempurnaan tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, juga mencabut 9 Permendagri sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa secara politik anggaran dan kebijakan publik, penggunaan anggaran belanja publik APBA juga semakin ketat, dan pelaksana terhadap kebijakan APBA atau eksekutif habis masa jabatan secara normal, normatif dan regulatif, kecuali ada hal-hal yang tidak terduga diperkirakan sebelumnya.

"Sehingga nasib APBA 2022 jelas semakin dipermainkan, tersandera kepentingan politik anggaran, terjerat oleh oligarki politik. Bahkan disandera para 'mafia anggaran dan proyek' untuk kepentingan orang, kelompok tertentu dan pihak-pihak yang ingin memanfaatkan APBA 2022 untuk memperkaya diri dan kelompok tertentu," sebutnya.

Kondisi ini jelas tidak untuk kepentingan perubahan kehidupan rakyat Aceh yang lebih baik di tengah tekanan kehidupan yang tidak jelas ke depan. Juga tidak untuk pembangunan dan perekonomian Aceh yang lebih baik.

"APBA 2022, semakin tersandera untuk kepentingan politik, karena berhadapan dengan tahun politik pada masa akan datang, di tahun 2022 yang semakin dekat," tuturmya.

Rakyat Aceh, lanjut Taufiq, tidak perlu terlalu berharap untuk stimulus kehidupan dan pertumbuhan ekonomi serta pembangunan Aceh dari APBA, meskipun anggaran belanja publik di Aceh sangat bergantung kepada APBA.

Sebab hal itu hanya menjadi makanan politik elite Aceh untuk "dirampok" dan dipermainkan dengan kekaburan kondisi pembahasan dan pengesahan APBA 2022 saat ini.

"Demikian juga adanya aturan baru pengelolaan keuangan dan struktur teknis anggaran belanja publik semakin ketat dan rumit (PP 12/2019 dan Permendagri 77/2020)," tutupnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Banjir Lahar Dingin Semeru Bikin 9 Kecamatan Terdampak

Sabtu, 20 April 2024 | 09:55

Huawei Rilis Smartphone Flagship Pura 70, Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Sabtu, 20 April 2024 | 09:41

Liga Muslim Dunia Akui Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:36

3 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sabtu, 20 April 2024 | 09:21

BSJ Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak di HUT ke-50

Sabtu, 20 April 2024 | 09:10

Belajar dari Brasil, Otorita IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Ibu Kota dengan Kota Brasilia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56

Vellfire dan Lexus Harvey Moeis Dikandangin Kejagung

Sabtu, 20 April 2024 | 08:52

Bertemu Airlangga, Tony Blair Siap Bantu Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:25

Kemendag Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Indeks Keberdayaan Konsumen

Sabtu, 20 April 2024 | 08:19

Australia Investasi Rp10 Triliun untuk Dukung Transisi Net Zero di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 07:58

Selengkapnya